Seorang Muslim menyeru seorang Magi...
untuk beriman kepada Nabi.
Dia menjawab ;
"Saya akan beriman...,
apabila Tuhan mengkehendaki."
"Tuhan menghendakinya," sahut orang Muslim,
"namun hawa nafsu mu dan Syetan yang jahat
selalu menyeret mu pada kekufuran dan hawa-nafsu."
"Baiklah," dia menjawab,
"apabila mereka itu lebih kuat,
haruskah saya tidak mengikuti mereka
yang secara langsung menyeretku ?
Engkau katakan ...
bahwa Tuhan menghendaki ku untuk menganut Islam,
apa gunanya Kehendak Tuhan
bila Dia tidak mengabulkan ?
Menurut mu ,
Hawa-nafsu dan Syetan telah berhasil
melaksanakan keinginan mereka.,
sedangkan Tujuan Tuhan Yang Maha Esa , Maha Agung,
telah gagal dan berantakan "
Subhanallah !
Apapun yang Dia kehendaki pasti terjadi.
Dialah Pengatur alam semesta.
Tanpa perintah - Nya ...
tiada sesuatu apapun di dalam Kerajaan-Nya
yang akan bertambah banyak
walau seujung rambut pun.
Kerajaan adalah milik-Nya ...,
Perintah adalah milik-Nya...,
bahwa Syetan-syetan-Nya ...
adalah anjing-anjing yang paling hina
di depan pintu-Nya".
"Sudah tentu", sahut orang Muslim,
"kita mempunyai kekuatan tertentu untuk memilih...
engkau tidak bisa mengingkari
adanya bukti-bukti yang jelas
tentang perasaan batin itu.
Ada suatu kekuatan untuk memilih
dalam hal ketidakadilan dan perbuatan salah...,
itulah yang kumaksudkan ...
ketika saya berbicara tentang Nafsu dan Syetan.
Naluri untuk memilih itu
tersembunyi dalam jiwa...
dan muncul ketika objek yang diinginkan
tampil dalam perbuatan.
Ketika Iblis ...
menunjukkan suatu sasaran keinginan
maka kekuatan yang terlelap itu bangkit
dan bergerak kepadanya.
Sementara itu, di pihak lain,
Malaikat meletakkan di hadapan mu
objek-objek keinginan yang baik
serta menanamkannya ke dalam hati mu.
supaya ...
kekuatan untuk menentang kejahatan dan memilih kebaikan...
dapat dirangsang."
Menurut pertimbangan akal yang sehat,
ajaran paksaan (jabr) itu lebih buruk ...
dari pada ajaran kebebasan kehendak (qadar)
karena seorang Jabbariyah itu...
mengingkari kebebasannya sendiri.
Sedangkan ajaran kebebasan kehendak ,,,
tidak mengingkari hal itu,
ia mengingkari perbuatan Yang Maha Kuasa...,
ia berkata...
"Ada asap, namun tiada api."
Seorang Jabbariyah ...
jelas melihat api...,
membakar pakaiannya,
dan seperti orang yang skeptis...
dia menganggap api itu tidak ada.
"Apabila hanya Tuhan semata
yang memiliki kekuatan untuk memilih,
mengapa engkau marah kepada pencuri...
yang mencuri milik mu ?
Bahkan binatang pun
mengenal perasaan batin ini...
unta yang dipukul keras ,
akan menyerang pengendaranya...,
kemarahannya ...
tidaklah ditujukan kepada pecutnya.
Seluruh kandungan al-Qur'an ...
berisi perintah dan larangan ..
serta ancaman hukuman.
apakah ini semua ...
ditujukan kepada bebatuan dan kerikil-kerikil. ?
Engkau telah melepaskan kemungkinan
ketidakmampuan Tuhan,
namun.engkau menyebut-Nya
benar-benar tidak tahu dan dungu.
Ajaran Kebebasan - kehendak ...
tidaklah berarti ketidakmampuanTuhan,
dan jika memang demikian...
kebodohan itu lebih buruk
dari ketidakmampuan.
Kekuatan memilih Tuhan yang Universallah
yang telah menimbulkan kekuatan diri kita
mewujud.
Kekuatan-Nya laksana penungga kuda..
yang tersembunyi oleh debu
yang diterbangkannya.
namun
pengawasannya terhadap kehendak-kehendak
tidaklah menghilangkan kualitas bebasnya.
Nyatalah...
bahwa kehendak Tuhan itu
dilaksanakan dalam suatu cara sempurna,
sekalipun tanpa dihubungkan
dengan paksaan (jabr) dan tanggung jawab
karena pengabaian perintah-perintah-Nya.
Engkau katakan bahwa...
kekafiran mu itu dikehendaki-Nya,
namun ketahuilah bahwa..
hal itu juga dikehendaki...
oleh diri mu sendiri.
Berusaha keraslah untuk memperoleh ilham
dari cawan cinta Tuhan.
sehingga
engkau tak mementingkan diri sendiri..
dan tanpa kehendak.
sehingga...
seluruh kehendak ...
akan menjadi milik Anggur itu,
dan engkau ...
akan menjadi pemaaf
yang sesungguhnya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar