Kamis, 08 Oktober 2015

JALALUDDIN RUMI - "APAKAH KEPRIBADIAN ITU BERLANJUT ?"

Tiada darwis di dunia...,
dan seandainya ada...
darwis itu sesungguhnya tidak ada.

Dia ada ...
menurut kelangsungan esensinya
namun sifat-sifatnya padam
karena Sifat-sifat Ilahi.

Seperti cahaya lilin di hadapan matahari...
nyatanya ia tidak ada,
meskipun ia ada ..
menurut hitungan resmi.

Esensi api itu tetap ada ...
sejauh bila engkau menaruh kapas di atasnya.,
kapas itu akan dilahapnya.
namun...
pada kenyataannya ia tak ada...
ia tidak memberimu cahaya,
karena mentari telah memudarkannya.

Apabila satu ons cuka 
dilarutkan ke dalam seratus muk gula,
Rasa asam itu tiada ...
ketika engkau mencicipi gula,
meskipun ia ada 
sebagai kelebihan ketika engkau 
menimbangnya.

Dihadapan seekor singa ...
kijang menjadi tak sadarkan diri...
kehadirannya hanyalah sebuah tabir 
bagi singa itu.

Analogi-analogi yang dilukiskan manusia ...
tidak ada yang sempurna ...
mengenai perbuatan Tuhan,
adalah laksana emosi cinta,
mereka bukannya tidak sopan.

Perasaan pecinta 
terlontar tanpa rasa malu,
dia berterus terang...
kepada Sang Raja.

Dia tampak kurang sopan,
karena tuntutan cintanya,
melibatkan persamaan hak 
dengan Sang Kekasih.

Tapi lihatlah lebih dalam ...
apa yang dia tuntut ?

Baik dia maupun tuntutannya
tidaklah berarti apa-apa...
dihadapan Sultan itu.

Mata Zayd (Zayd mati) ...
kalau Zayd adalah pelaku (subyek, menurut tata bahasa),
sesungguhnya  dia bukan pelaku,
karena dia mati.

Dia adalah pelaku ...
hanya menurut ungkapan tata bahasa,
sebaliknya...
dialah orang yang dikenai pekerjaan,
dan maut adalah pembunuhnya.

Kemampuan apakah yang masih tersisa...
pada orang yang telah ditaklukkan ...
sampai segala sifat seorang pelaku..
hilang dari dirinya ?




Tidak ada komentar:

Posting Komentar