SUATU PANDANGAN KREATIF TENTANG PENDIDIKAN.
Pengenalan kembali lubuk yang paling dalam dari diri kita ini
merupakan suatu pembenaran psikologis bagi si abdi yang beribadat.
dalam pandangan Iqbal, beribadat itu ditafsirkan sebagai
salah satu metoda yang paling efektif untuk menjalin komunikasi
dengan diri yang sesungguhnya dan dengan Tuhan.
Kata Iqbal :
" Bila dipandang sebagai suatu upaya pencerahan ruhani,
maka
beribadat itu merupakan suatu kegiatan yang wajar dan vital,
dengan jalan beribadat , kepribadian kita ...
yang bagaikan suatu pulau kecil di alam semesta ini , serta merta
menemukan dan menyadari situasinya dalam keseluruhan Hidup
yang lebih luas.......
Hal ini hendaknya dipandang sebagai suatu pelengkap ...
yang sangat diperlukan terhadap berbagai kegiatan intelektual
dalam mengamati dan menghayati alam semesta ini ".
Demikian pandangan Iqbal sebagaimana dituturkannya daalam Lectures.
Selanjutnya Iqbal menjelaskan makna beribadat itu sebagai berikut :
" Beribadat merupakan suatu pernyataan dari damba insani
yang sedalam-dalam nya akan suatu sambutan
dalam ketenangan yang mencekam dan menggelisahkan
dari Alam Semesta.
Beribadat merupakan proses penemuan diri yang khas, dimana,
ego yang selalu dalam usaha pencarian itu , mengukuhkan dirinya,
tepat pada saat ia melenyapkan diri.
Dengan demikian,
ia menemukan kembali harga dirinya dan
mengakuinya sebagai suatu faktor yang dinamis ...
dalam kehidupan Alam Semesta".
Demikian pandangan Iqbal.
Jadi dalam sistem pendidikan yang dasar-dasarnya tersirat
dalam filsafat Iqbal itu terdapat tempat bagi terjalinnya
hubungan dengan Diri (yang sedalam-dalamnya) dan
dengan Alam Semesta.
Dan hubungan ini merupakan suatu persiapan
bagi terciptanya suatu pertautan dengan Yang Mutlak,
dengan Tuhan.
Pada saat-saat pertautan yang tenang ini ,
pada saat-saat segala tindakan lahiriah terhenti, dan
kita membiarkan berbagai pengaruh yang penuh rahasia
dari Seni daan Alam Semesta merembesi kita,
pada saat itulah ,
intuisi dan rasa kita....
mendapat perwujudan dirinya secara penuh,
dan pada saat demikianlah , pribadi kita menemukan
keseimbangan , ketenangan, dan kedamaian.
Dan hal ini merupakan sumber kebahagiaan kita.
Dalam pandangannya ini ,
Iqbal sependapat dengan Bergson dan Tagore yang menganggap bahwa
pertautan diri seperti itu sangat esensial dalam rangka memperkaya
berbagai kemampuan intuitif kita.
K.G. Saiyidain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar