Rabu, 25 November 2015

RABHITAH MURSYD.

Makrifat yang bener itu ya tidak pakai ilmu. 
Kalau anda belajar makrifat tapi pakai ilmu 
maka sampai ilmu makrifat habis anda tidak akan makrifat. 

Pasti anda tidak percaya ! 

baiklah ... silahkan. ..he he . 

Makrifat berbeda dengan ilmu makrifat. 
makrifat itu pakai kesadaran sedangkan ilmu makrifat pakai otak. 

bagaimana mungkin anda makrifat menggunakan otak. 
Otak pastinya bukan alat yang pas untuk makrifat.
banyak yang menggunakan riyadhoh dengan berbagai macam riyadhoh .. 
ini saya contohkan kutipan komentar di facebook 
ketika saya menuliskan tentang cepat nya bermakrifat
"utk urusan makrifat berat banget mas..
tuan guru saya bahkan hrus menyendiri di gunung rinjani 15th dan dilanjutin ke gunung sasak lombok selama 2th mas,buat mncapai taraf makrifat...
contoh aja utk urusan makan beliau selama puluhan tahun "menyendiri" sdh gak mikirin makan bahkan selama itu jg beliau tdk bertemu orng seklipun,krn sekali aja bertemu orang maka HALUADnyapun hrus diulang dr awal.."

riyadhoh yang begitu beratnya sampai tahunan tentunya tidak akan dapat dicapai ... 
saya pun rasanya mungkin, padahal islam ini mudah, 
semuanya mudah termasuk makrifat ini. 
riyadhoh yang begitu berat paling ujung ujungnya 
untuk mendapatkan kesadaran tentang Allah. 
dengan mengalahkan berbagai kenikmatan fisik 
tujuannya agar dirinya beralih dari fisik ke sadar ... yaitu sadar Allah. 

nah sekarang saya tunjukkan bagaimana tanpa ilmu makrifat anda bisa makrifat. 

cukup sederhana gunakan kesadaran anda 
untuk menyadari ada yang hidup di balik semua benda. 
dibalik semua benda ini ada yang menggerakkan , 
kita cukup menyadari bahwa yang menggerakkan itu hidup. 

Baik. cukup mudah bukan. 
itu kalau bisa menjadi makanan harian maka akan berkembang berkembang terus. 

Sebab makrifat itu prinsipnnya ALlah sendiri yang akan mengajarkan makrifat. 
Allah sendiri yang akan menunjukkan Diri beliau . 
jadi kalau sudah makrifat lebih banyak sadarnya 
dari pada mencari ilmu makrifat kesana kesini. 

Sebab ilmu makrfiat ini cenderung akan menjadi hijab. 
Ilmu akan membentuk persepsi , persepsi akan membentuk prasangka..
padahal kalau sudah belajar kepada Allah 
harus di hindari prasangka prasangka terhadap apa yang akan beliau ajarkan. 

Ilmu makrifat juga akan mengurangi kepekaan seorang murid 
untuk menerima pelajaran dari Allah. 

nah bahayanya lagi semakin banyak ilmu makrifat memunculkan kesombongan ... 
nah ini sudah biangnya hijab. 

Pasti kalau orang banyak ilmu makrifat tapi sombong 
sampai kiamat juga tidak akan mendapatkan hakikat keTuhanan.

tulisan saya ini mungkin bikin anda bingung... ya itu terserah anda saja. 
yang jelas itulah pemamahan yang saya terima pada saat ini.

1 komentar: