Senin, 30 November 2015

MEMAHAMI DUNIA DAN TUJUAN AKHIRAT

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan, 
“Engkau celaka jika tidak merasa malu kepada Allah SWT,
 jika engkau telah menjadikan dinar sebagai tuhanmu dan 
menjadikan dirham sebagai tujuanmu. 
Sedangkan engkau melupakan-Nya sama sekali. 
Sungguh takdirmu telah dekat!

Karena itu, jadikanlah kedai-kedai yang kau miliki dan 
semua harta untuk keluargamu adalah semata-mata karena perintah syariat, 
dan hatimu tetap bertawakal kepada Allah. 

Jadi, carilah rezekimu dan rezeki untuk keluargamu hanya dari Allah, 
bukan dari harta dan kedai-kedaimu. 
Maka, Allah SWT akan menjadikan untukmu 
karunia, kedekatan, dan kelembutan-Nya dalam kalbumu. 
Dia akan mencukupi kebutuhan keluargamu dan kebutuhanmu melalui dirimu sendiri.
Dia akan mencukupi keluargamu dengan apa yang Dia kehendaki dan 
sebagaimana yang Dia kehendaki. 

Lalu akan dikatakan kepadamu, “Ini adalah untukmu dan untuk keluargamu.” 
Namun, bagaimana mungkin engkau dapat menerima perkataan seperti itu
 jika seumur hidupmu bersikap musyrik? 
Engkau tidak pernah merasa kenyang dengan dunia dan 
terus mengumpulkan harta. 

Allah SWT menutup pintu hatimu 
dan segala sesuatu tak akan bisa memasukinya. 
Dia menurunkan peringatan-Nya dalam kalbumu.
Maka, bertobatlah dari amal-amal burukmu dengan bersungguh-sungguh. 

Hendaklah engkau menangisi rusaknya perjalanan hidupmu dan akhlak burukmu. Hendaklah kau menangisi semua perkara yang telah terjadi menimpamu. 
Bantulah orang-orang yang fakir dan miskin dengan hartamu, dan janganlah berbuat kikir! Sebab, 
tak lama lagi engkau akan berpisah dengan harta bendamu. 
Mukmin yang meyakini adanya penggantian di dunia dan akhirat 
tentu tak akan bersikap kikir atau bakhil!"

--Syekh Abdul Qadir Al Jailani dalam kitab Fathu Rabbani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar