APA ARTINYA MENJADI MANUSIA .
Siapakah kita dan apa yang kita lakukan disini ?
Pertanyaan yang tak terhindarkan !
Di mana pun kita dan pada masa kapan pun kita kebetulan hidup,
kita tak bisa menghindar dari mengajukan pertanyaan dasar
tentang siapakah kita, dari mana kita datang,
apa yang kita lakukan disini, dan kemana kita akan pergi.
Dalam kehidupan semua orang, terutama ketika muda,
seringkali dengan begitu kuat, dan menuntut jawaban dari kita.
Banyak yang sekadar mengesampingkan nya atau berpuas diri
dengan jawaban yang sudah mapan yang disediakan oleh orang lain
dalam keluarga dan komunitas mereka.
Dalam masyarakat tradisional jawaban seperti ini
berasal dari ajaran agama, dan hingga tingkat tertentu
masih demikian bagi sebagian besar masyarakat di banyak dunia.
Tetapi, selalu ada dan sampai sekarang masih ada orang-orang
yang menanggapi pertanyaan "siapakah aku?" secara sungguh-sungguh
dan eksistensial yang tidak puas dengan jawaban yang diberikan
oleh orang lain.
Sebaliknya , mereka berusaha mencari jawaban sendiri, berusaha
dengan seluruh kemampuan dirinya untuk menyelidiki ke dalam
makna batin dari agama dan hikmah.
Mereka tak berhenti , sampai mencapai tujuan dan menerima respons
yang menyediakan bagi mereka kepastian dan menghapuskan
dari mereka awan keraguan.
Terlepas dari semua itu,
bagaimana kita memilih untuk hidup di dunia ini - bagaimana
kita bertindak dan berpikir, dan bagaimana kita mengembangkan
kemampuan laten di dalam diri kita - sepenuhnya bergantung
pada jawaban yang kita berikan bagi diri kita sendiri untuk pertanyaan
mendasar tentang siapakah kita, karena manusia hidup dan bertindak
sebagian besar sesuai dengan gambaran yang mereka miliki
tentang diri mereka sendiri.
Tasawuf berbicara kepada sedikit orang , yang mendambakan
jawaban terdalam untuk pertanyaan tentang siapa mereka dan
dengan cara yang akan menyentuh dan mentransformasi
seluruh wujud mereka.
Jalan Sufi adalah jalan di dalam tradisi Islam
untuk menemukan jawaban atas pertanyaan mendasar ini dan untuk
menemukan identitas sejati kita.
Agama-agama sepanjang zaman telah berusaha untuk mengajari kita
tentang siapa diri kita dan melalui ajaran-ajaran batinnya
menyediakan jalan untuk "menjadi" Diri sejati kita.
Islam tentu tidak terkecuali .
Islam menyingkapkan doktrin lengkap tentang hakikat kita
yang sebenarnya dan juga hakikat tingkatan-tingkatan yang memancar
dari yang Esa, yang hanya Dia lah Yang Nyata pada akhirnya, dan
memberikan ajaran, yang jika dipraktekkan membawa kita kembali
kepada yang Esa melalui jalan spiritual dengan sepenuh sukacita dan
kebahagiaan.
Al-Qur'an menegaskan dengan indah,
"Sesungguhnya kita datang dari Allah dan kepada-Nya kita akan kembali."
(Q.S. Al-Baqarah (2) : 156.
Yang Esa itu tentu saja adalah Awal dan Akhir .
Tertinggi dari segala sesuatu yang oleh Ibrahim , Musa, dan 'Isa
disebut sebagai satu-satunya Tuhan dan yang disebut Al-Qur'an
dengan Nama Nya dalam bahasa Arab , Allah.
SHN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar