Kamis, 26 November 2015

MEREGUK SARI TASAWUF.

APA ARTINYA MENJADI MANUSIA .
Siapakah kita dan apa yang kita lakukan disini ?

Pertanyaan yang tak terhindarkan !

Di mana pun kita dan pada masa kapan pun kita kebetulan hidup,
kita tak bisa menghindar dari mengajukan pertanyaan dasar
tentang siapakah kita, dari mana kita datang,
apa yang kita lakukan disini, dan kemana kita akan pergi.

Dalam kehidupan semua orang, terutama ketika muda, 
seringkali dengan begitu kuat, dan menuntut jawaban dari kita.
Banyak yang sekadar mengesampingkan nya atau berpuas diri 
dengan jawaban yang sudah mapan yang disediakan oleh orang lain
dalam keluarga dan komunitas mereka.

Dalam masyarakat tradisional jawaban seperti ini 
berasal dari ajaran agama, dan hingga tingkat tertentu 
masih demikian bagi sebagian besar masyarakat di banyak dunia.
Tetapi, selalu ada dan sampai sekarang masih ada orang-orang 
yang menanggapi pertanyaan "siapakah aku?" secara sungguh-sungguh
dan eksistensial yang tidak puas dengan jawaban yang diberikan 
oleh orang lain.

Sebaliknya , mereka berusaha mencari jawaban sendiri, berusaha 
dengan seluruh kemampuan dirinya untuk menyelidiki ke dalam
makna batin dari agama dan hikmah.
Mereka tak berhenti , sampai mencapai tujuan dan menerima respons
yang menyediakan bagi mereka kepastian dan menghapuskan 
dari mereka awan keraguan.

Terlepas dari semua itu, 
bagaimana kita memilih untuk hidup di dunia ini - bagaimana 
kita bertindak dan berpikir, dan bagaimana kita mengembangkan 
kemampuan laten di dalam diri kita - sepenuhnya bergantung 
pada jawaban yang kita berikan bagi diri kita sendiri untuk pertanyaan 
mendasar tentang siapakah kita, karena manusia hidup dan bertindak 
sebagian besar sesuai dengan gambaran yang mereka miliki 
tentang diri mereka sendiri.

Tasawuf berbicara kepada sedikit orang , yang mendambakan 
jawaban terdalam untuk pertanyaan tentang siapa mereka dan 
dengan cara yang akan menyentuh dan mentransformasi 
seluruh wujud mereka.

Jalan Sufi adalah jalan di dalam tradisi Islam 
untuk menemukan jawaban atas pertanyaan mendasar ini dan untuk
menemukan identitas sejati kita.

Agama-agama sepanjang zaman telah berusaha untuk mengajari kita
tentang siapa diri kita dan melalui ajaran-ajaran batinnya 
menyediakan jalan untuk "menjadi" Diri sejati kita.
Islam tentu tidak terkecuali .

Islam menyingkapkan doktrin lengkap tentang hakikat kita 
yang sebenarnya dan juga hakikat tingkatan-tingkatan yang memancar
dari yang Esa, yang hanya Dia lah Yang Nyata pada akhirnya, dan 
memberikan ajaran, yang jika dipraktekkan membawa kita kembali 
kepada yang Esa melalui jalan spiritual dengan sepenuh sukacita dan
kebahagiaan.

Al-Qur'an menegaskan dengan indah, 
"Sesungguhnya kita datang dari Allah dan kepada-Nya kita akan kembali."
                                                                                      (Q.S. Al-Baqarah (2) : 156.

Yang Esa itu tentu saja adalah Awal dan Akhir .
Tertinggi dari segala sesuatu yang oleh Ibrahim , Musa, dan 'Isa 
disebut sebagai satu-satunya Tuhan dan yang disebut Al-Qur'an
dengan Nama Nya dalam bahasa Arab , Allah.


SHN.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar