Jumat, 27 November 2015

HEI MANSUR !!!

Gurunya telah beberapa kali melarang Al-Hallaj mengucap ucapan-ucapan yang bertentangan dengan syariat itu, tetapi sia-sia; sehingga Al-Hallaj akhirnya diperintahkan meninggalkan perguruannya itu. Begitulah Al-Hallaj meninggalkan Basra dan kembali ke Baghdad, masuk kembali ke perguruan (khanqah) Syeikh Junaid Al-Baghdadi. Tetapi juga di sini Al-Hallaj mulai lagi mengucapkan ucapan-ucapannya yang mengungkapkan rahasia Ketuhanan walaupun ia telah dilarang gurunya.
Pada suatu hari Syeikh Junaid berkata,
"Hei, Mansur, tidak lama lagi, suatu titik dari sebilah papan akan diwarnai oleh darahmu!"
"Benar", kata Al-Hallaj, "Tetapi dalam hal yang demikian, engkau juga akan melemparkan pakaian Kesufianmu dan mengenakan pakaian Maulwi - Ana Al-Haq". Kedua ramalan itu secara harafiah menjadi kenyataan.
Pada suatu hari Al-Hallaj benar-benar dirangsang oleh api cinta Ilahiahnya dan ia kembali meneriakkan "Ana Al-Haq". Dan begitulah ia terus, sering tanpa henti. Gurunya, Syeikh Junaid dan teman-temannya seperti Syeikh Al-Syibli dan lain-lainnya menasihati Al-Hallaj agar menahan hati, namun tetap tidak mempan. Al-Hallaj terus saja dengan seruan-seruannya "Ana Al-Haq" pada waktu-waktu istirahat. Lalu bangkitlah kaum Ulama' syariat melawan Al-Hallaj dengan mendapat dukungan dari Hamid Ibn Abbas, Perdana Menteri (PM) wilayah Baghdad dan akhirnya malah mengeluarkan "Fatwa Kufur", menyatakan bahawa Al-Hallaj secara hukum dapat dihukum mati.
Ketika keadaan yang sebenarnya itu akhirnya diajukan untuk mendapat persetujuan Khalifah Muqtadir-Billah, beliau menolak memberikan persetujuannya. Kecuali, kalau Fatwa itu ditandatangani oleh Syeikh Junaid Al-Baghdadi. Fatwa itu kemudiannya enam kali dikirim kepada Syeikh Junaid, tetapi kembali tanpa tandatangannya. Khalifah, untuk ke tujuh kalinya mengirimkan Fatwa itu disertai permintaan khusus agar ia menjawab "ya" atau "tidak". Menghadapi hal itu, guru yang besar itu membuang pakaian Kesufiannya, dan mengenakan jubah ke-Ulama'-annya ia menulis pada surat jawabannya :
"Menurut hukum syariat, Al-Hallaj dapat dijatuhi hukuman mati; tetapi menurut ajaran-ajaran rahasia kebenaran, Tuhan adalah maha tahu!".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar