Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan:
"Sesungguhnya, siapa yang ingin memperbaiki dirinya,
maka hendaklah dia berlatih memerangi nafsunya,
sehingga dirinya bebas dari cengkaman nafsu
karena seluruh nafsu itu mengajak kepada kejahatan.
Hai pemuda…!
Nasihatilah dirimu sendiri terlebih dahulu sebelum kamu menasihati orang lain.
Janganlah engkau berlebih-lebihan dalam menasihati orang lain
sedangkan dalam dirimu sendiri masih bersemayam sesuatu yang engkau perlu perbaiki
Celakalah engkau…!
Sekiranya engkau tahu bagaimana membersihkan orang lain,
sedangkan engkau buta untuk membersihkan dirimu sendiri.
Bagaimana seorang yang buta dapat memimpin orang lain.
“Wahai hati…!
Wahai ruh…!
Wahai manusia..!
Wahai jin…!
Wahai orang-orang yang berharap kepada Maha Raja..!
Marilah kita ketuk pintu Maha Raja.
Bersegeralah kamu kepada-NYA dengan tapak hatimu,
dengan tapak takwa dan tauhid kamu,
makrifat dan kewarakan kamu junjung tinggi,
kezuhudan kamu di dunia, di akhirat dan
di dalam sesuatu selain daripada yang berkaitan secara langsung dengan Tuhanmu.
Ketahuilah…!
Bahwa tobat itu adalah pusat kekuasaan dan penyesalan segala perbuatan.
Tanggalkanlah baju kedurhakaanmu itu dengan tobat yang tulus ikhlas.
Jika engkau bertobat,
hendaklah tobat itu lahir dari hatimu,
bertobatlah engkau lahir dan batin."
--Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Fath Rabbani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar