Rabu, 25 November 2015

HADIST TENTANG MENUNTUT ILMU

Ilmu merupakan kunci untuk menyelesaikan segala persoalan, 
baik persoalan yang berhubungan dengan kehidupan beragama 
maupun persoalan yang berhubungan dengan kehidupan duniawi. 

Ilmu diibaratkan dengan cahaya, 
karena ilmu memiliki fungsi sebagai petunjuk kehidupan manusia, 
pemberi cahaya bagi orang yang ada dalam kegelapan.


Orang yang mempunyai ilmu mendapat kehormatan di sisi Allah dan Rasul-Nya. 
Banyak ayat Al-Qur’an yang mengarah agar umatnya mau menuntut ilmu, 
seperti yang terdapat dalam Qs Al Mujadalah ayat 11:

يَرْفَعِ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرُُ

Artinya :

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan 
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.s. al-Mujadalah : 11)

Selain itu banyak hadits Nabi Saw yang mendorong 
agar umat Islam bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. 
Di bawah ini terdapat hadits Nabi Saw yang berkenaan dengan 
kewajiban menuntut ilmu diantaranya:

A. Hadits tentang keharusan meniru orang yang banyak ilmu

Perhatikan baik-baik hadits Rasulullah saw di bawah ini!

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ النَِّبيُ صلى الله عليه وسلم : لاَحَسَدَ إِلاَ فِي اثْنَتَيْنِ : رَجُلٌ أَتَاهُ اللهُ مَا لاً فَسُِّلطَ عَلىَ هَلَكِتهِ فيِ الَحقّ ِ, وَ رَجُلٌ أَتَاهُ اللهُ الْحِكْمةَ فَهُوَ يَقْضِى ِبهَا وَيُعَلِمُهَا (رواه البجاري)

Sebelum menterjemahkan secara keseluruhan hadits tersebut, 
marilah kita lihat terlebih dahulu terjemahannya secara harfiyah (kata-perkata) berikut ini :

Arti Harfiah

Cara Membaca

Tulisan Arab

Janganlah hasud

Laa hasada

لاَحَسَدَ

kecuali seperti dua orang ini.

Illa fitsnataini

إِلاَ فِي اثْنَتَيْنِ

orang yang diberi Allah

Rojulun ataahullohu

أَتَاهُ اللهُ رَجُلٌ

kekayaan berlimpah

Malaan

مَا لاً

dan ia membelanjakannya

Fasullitho

فَسُِّلطَ

Dengan benar

Fil Haqqi

في الحق

Hikmah

Al-Hikmata

الْحِكْمة

ia berprilaku sesuai dengannya

Fa Huwa Yaqdhi

فَهُوَ يَقْضِى

dan mengajarkannya

Wayu’allimuha

وَيُعَلِمُهَا

Artinya :

Dari Abdullah bin Mas’ud r.a. Nabi Muhamad pernah bersabda :
”Janganlah ingin seperti orang lain, kecuali seperti dua orang ini. 

Pertama orang yang diberi Allah kekayaan berlimpah 
dan ia membelanjakannya secara benar, 
kedua orang yang diberi Allah al-Hikmah dan 
ia berprilaku sesuai dengannya dan 
mengajarkannya kepada orang lain (HR Bukhari)

Hadits di atas mengandung pokok materi yaitu
 seorang muslim harus merasa iri dalam beberapa hal. 

Memang iri atau perbuatan hasud adalah perbuatan yang dilarang dalam ajaran Islam, tetapi ada dua hasud yang harus ada pada diri seorang muslim, yaitu 

pertama menginginkan banyak harta dan harta itu dibelanjakan di jalan Allah seperti dengan berinfaq, shadaqah dan lainnya. 
Harta ini tidak digunakan untuk berbuat dosa dan maksiat kepada Allah, 

kedua menginginkan ilmu seperti yang dimiliki orang lain,
 kemudian ilmu itu diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, 
juga diajarkan kepada orang lain dengan ikhlash.

Hukum mencari ilmu itu wajib, dengan rincian, 

pertama hukumnya menjadi fardhu ‘ain 
untuk mempelajari ilmu agama seperti
 aqidah, fiqih, akhlak serta Al-Qur’an. 

Ilmu-ilmu ini bersipat praktis, artinya
 setiap muslim wajib memahami dan 
mempraktekkan dalam pengabdiannya kepada Allah. 

Fardu ‘ain artinya setiap orang muslim wajib mempelajarinya, 
tidak boleh tidak.

Dan kedua hukumnya menjadi fardu kifayah untuk mempelajari ilmu pengetahuan umum seperti : ilmu sosial, kedokteran, ekonomi serta teknologi. Fardu Kifayah artinya tidak semua orang dituntut untuk memahami serta mempraktekkan ilmu-ilmu tersebut, boleh hanya sebagian orang saja.

Kewajiban menuntut ilmu ini ditegaskan dalam hadits nabi, yaitu :

رواه إبن عبد البر)) طَلَبُ اْلعِلْمَ فَرِيْضِةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَ مُسْلِمَةٍ

Artinya :

Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi muslimin dan muslimat”(HR. Ibnu Abdil Bari)

Secara jelas dan tegas hadits di atas menyebutkan bahwa 
menuntut ilmu itu diwajibkan bukan saja kepada laki-laki, juga kepada perempuan. 
Tidak ada perbedaan bagi laki-laki ataupun perempuan dalam mencari ilmu, 
semuanya wajib. Hanya saja bahwa dalam mencari ilmu itu harus tetap sesuai dengan ketentuan Islam.

Kewajiban menuntut ilmu waktunya tidak ditentukan sebagimana dalam shalat, 
tetapi setiap ada kesempatan untuk menuntutnya, 
maka kita harus menuntut ilmu. 
Menuntut ilmu tidak saja dapat dilaksanakan di lembaga-lembaga formal, 
tetapi juga dapat dilakukan lembaga non formal. 
Bahkan, pengalaman kehidupanpun merupakan guru bagi kita semua, 
di mana kita bisa mengambil pelajaran dari setiap kejadian yang terjadi di sekeliling kita. Begitu juga masalah tempat, kita dianjurkan untuk menuntut ilmu dimana saja, 
baik di tempat yang dekat maupun di tempat yang jauh, 
asalkan ilmu tersebut bermanfaat bagi kita. 
Nabi pernah memerintahkan kepada umatnya untuk menuntut ilmu
 walaupun sampai di tempat yang jauh seperti negeri China.

Selain itu menuntut ilmu itu tidak mengenal batas usia, 
sejak kita terlahir sampai kita masuk kuburpun 
kita senentiasa mengambil pelajaran dalam kehidupan, 
dengan kata lain Islam mengajarkan untuk menuntut ilmu 
hayat dikandung badan. 
Sebagaimana tercantum dalam hadits nabi :

أُطْلُبُ الْعِلْمَ مِنَ الْمَحْدِ إِلَى اللَّهْدِ (رواه مسلم)

Artinya

“Carilah ilmu dari buaian sampai liang lahat”(HR. Muslim)


B. Hadits yang menjelaskan keutamaan orang yang menuntut ilmu

Rasulullah bersabda tentang keutamaan menuntut ilmu sebagai berikut :

مَْن سَلَكَ طَرِْيقًا َيلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا ِإلىَ اْلجَنَّةِ (رواه مسلم)

Perhatikan terjemahan secara harfiah dibawah ini :

Arti Harfiah

Cara Membaca

Tulisan Arab

Barang siapa yang menempuh

Man salaka

مَْن سَلَك

suatu jalan

Thoriiqon

طَرِْيقًا

Ilmu

‘ilman

عِلْمًا

Allah akan memudahkan

Sahhalalloohu

سَهَّلَ اللهُ

Baginya

Lahu

لَهُ

Jalan menuju surga

Thoriiqon ilal jannah

طَرِيْقًا ِإلىَ اْلجَنَّةِ

Terjemah secara lengkap :

Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga (HR Muslim)

Hadits di atas memberi gambaran bahwa dengan ilmulah surga itu akan didapat. Karena dengan ilmu orang dapat beribadah dengan benar kepada Allah Swt dan dengan ilmu pula seorang muslim dapat berbuat kebaikan. Oleh karena itu orang yang menuntut ilmu adalah orang yang sedang menuju surga Allah.

Mencari ilmu itu wajib, tidak mengenal batas tempat, dan juga tidak mengenal batas usia, baik anak-anak maupun orang tua. Kewajiban menuntut ilmu dapat dilaksanakan di sekolah, pesantren, majlis ta’lim, pengajian anak-anak, belajar sendiri, penelitian atau diskusi yang diselenggrakan oleh para remaja mesjid.

Ilmu merupakan cahaya kehidupan bagi umat manusia. 
Dengan ilmu,
 kehidupan di dunia terasa lebih indah,
 yang susah akan terasa mudah, 
yang kasar akan terasa lebih halus. 

Dalam menjalankan ibadah kepada Allah, harus dengan ilmu pula. 

Sebab beribadah tanpa didasarkan ilmu yang benar adalah sisa-sia belaka. 

Oleh karena itu dengan mengamalkan ilmu di jalan Allah merupakan ladang amal (pahala) dalam kehidupan dan dapat memudahkan seseorang untuk masuk ke dalam surga Allah.

Allah sangat mencintai orang-orang yang berilmu, 
sehingga orang yang berilmu yang didasarkan atas iman akan diangkat derajatnya 
oleh Allah, sebagaimana firman-Nya:

يَرْفَعِ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرُُ

Artinya :

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan 
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.s. al-Mujadalah : 11)

Keutamaan lainnya dari ilmu adalah dapat mencapai kebahagiaan
 baik di dunia ataupun di akhirat. 
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits nabi :

مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ وَ مَنْ أَرَادَ ْالآخِرَةِ فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ وَ مَنْ أَرَادَ هُمَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ (رواه الطبراني)

Artinya

Barangsiapa yang menginginkan kehidupan dunia, 
maka ia harus memiliki ilmu, dan 
barang siapa yang menginginkan kehidupan akhirat 
maka itupun harus dengan ilmu, dan 
barang siapa yang menginginkan keduanya 
maka itupun harus dengan ilmu (HR. Thabrani)

Kebahagian di dunia dan akhirat akan dapat diraih dengan syarat memiliki ilmu 
yang dimanfa’tkan. 
Manfa’at ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia, antara lain :

1. Ilmu merupakan cahaya kehidupan dalam kegelapan, 
yang akan membimbimg manusia kepada jalan yang benar

2. Orang yang berilmu dijanjikan Allah akan ditinggikan derajatnya 
menjadi orang yang mulia beserta orang-orang yang beriman

3. Ilmu dapat membantu manusia untuk meningkatkan taraf hidup menuju kesejahteraan, baik rohani maupun jasmani

4. Ilmu merupakan alat untuk membuka rahasia alam, 
rahasia kesuksesan hidup baik di dunia maupun di akhirat


RANGKUMAN

1. Seorang muslim dibolehkan merasa iri dalam hal pertama melihat orang yang mempunyai harta kemudian menafkahkan hartanya di jalan Allah, dan kedua, orang yang mempunyai ilmu kemudian diamalkan dan diajarkan kepada orang lain.

2. Orang yang menuntut ilmu secara ikhlash akan dimudahkan oleh Allah masuk surga

3. Menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan, dari mulai sejak lahir sampai sebelum masuk kubur

4. Ilmu yang harus dicari adalah ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum yang bermanfaat

5. Kewajiban orang yang memiliki ilmu adalah mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari dan mengajarkannya kepada orang lain

6. Ilmu merupakan cahaya yang menerangi dalam kehidupan, juga merupakan kunci pembuka rahasia alam yang dapat dimanfa’atkan dalam kehidupan.

7. Manfa’at ilmu pengetahun begitu besar dalam kehidupan manusia, baik untuk kebahagiaan di dunia ataupun di akhirat kelak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar