Rabu, 25 November 2015

IQBAL.

SUATU PANDANGAN KREATIF TENTANG PENDIDIKAN.

Yang diharapkan Iqbal untuk diintegrasikan ke dalam 
sistem pendidikan ialah penghayatan beragama corak yang pertama,
yaitu yang kehidupan menyatukan diri dalam kehidupan mulia,
disertai jiwa penjelajah , sambil terus mengumandangkan Asma Ilahi,
dan sekali-kali bukan corak kehidupan beragama yang menyanjung -puja
konsepsi kependetaan yang usang dan tradisional.

Bila itu yang dimaksud Iqbal, maka corak dan sistem  pendidikan
yang dikehendaki ialah yang mempersiapkan dan memperlengkapi
anak untuk kehidupan yang aktif, sekali-kali bukan corak dan sistem
pendidikan yang lebih mengutamakan perenungan pasif.

Padahal di dunia Timur umumnya, 
justru corak yang berbau pengaruh mistik-semu 
dan menandakan dekadensi politis.
Perenungan yang bersifat melumpuhkan - 
jauh dari menajamkan dan merangsang - aktivitas seperti itu 
hanya menjurus kepada penciptaan suatu "menara gading" 
dan melarikan diri dari kenyataan kehidupan sehari-hari.

Keadaan ini bukan hanya tidak berguna , 
bahkan ia akan gagal dalam membina suatu individu.
Padahal tujuan pendidikan justru adalah membina individu 
menjadi suatu pribadi yang mantap , yang hanya dapat 
merealisasikan dirinya dalam ghairah hidup yang penuh aktivitas.
Mencari dan mendapatkan pengetahuan yang mengundang kepasifan
sama sekali bertentangan dengan jiwa pendidikan Islam.

Tujuan pendidikan yang dikejar Ego -  kata Iqbal - 
bukanlah sekedar emansipasi dari berbagai keterbatasan individualitas,
yang hendak dicapainya adalah penentuan individualitas 
yang lebih mantap.

Tujuan akhirnya bukan sekedar kegiatan intelektual 
melainkan tindakan yang memperdalam keseluruhan keberadaan Ego 
dan mempertegas dan mempertajam kemauannya ,
disertai keyakinan yang kreatif, bahwa 
dunia ini bukanlah sesuatu yang sekedar cukup dilihat dan dikenal
melalui berbagai konsep pandangan tertentu, 
melainkan sesuatu yang harus diciptakan dan dibuat kembali 
melalui kegiatan dan aktivitas yang berkesinambungan.

Ditinjau dari sudut pandangan etik dan psikologis , akan lebih 
nampak lagi betapa pentingnya kedudukan tindakan atau perbuatan .

Iqbal menandaskan bahwa :

Apabila yang salah itu konsepnya, 
hal ini akan menjurus kepada pemahaman yang salah.
Sedang apabila perbuatannya  yang salah, 
hal ini akan menurunkan martabat manusia ,
atau bahkan mungkin ....
menghancurkan sama sekali Ego-insaninya.
Konsep saja , 
hanya akan mempengaruhi bagian-bagian tertentu saja dari hidup, 
sedangkan perbuatan, 
secara dinamis langsung bertautan dengan Realita.

K.G. Saiyidain.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar