Tahapan antara alam Naasut dan alam Malakut adalah Syariat
Tahapan antara alam Malakut dan Jabarut adalah Tarekat
Tahapan antara alam Jabarut dan alam Lahut adalah Hakekat
(Maksudnya :
Alam Naasut = Alam Manusia,
Alam Malakut = Alam Roh,
Alam Jabarut = Alam Gaib,
Alam Lahut = Alam Gaibul Gaib).
Allah tidak pernah mewujudkan Diri-Nya dalam sesuatu apapun
sebagaimana perwujudanNya dalam Diri Manusia.
“Akulah Pencipta tempat, dan Aku tidak memiliki tempat”
“Aku Ciptakan Malaikat dari Cahaya Manusia, dan
Aku Ciptakan Manusia dari cahaya-Ku.
“Aku Jadikan manusia sebagai kendaraan-Ku, dan
Aku jadikan seluruh isi alam sebagai kendaraan bagi manusia.”
Betapa indahnya Aku sebagai Pencari! dan
Betapa indahnya manusia sebagai yang dicari!
Betapa indahnya manusia sebagai pengendara, dan
betapa indahnya alam sebagai kendaraan baginya.
(Maksudnya :
Allah swt, sebagai pencari sarana,
memilih manusia(makhluk yang paling mulia) sebagai kendaraanNya.
Betapa Agungnya Dia dan betapa terhormatnya manusia yang telah dipilihNya.
Dan merupakan keagungan pula bagi Alam karena telah dijadikan oleh manusia
sebagai kendaraan yang membawanya kepada tujuannya.)
“Manusia adalah Rahasia-Ku dan Aku adalah Rahasianya”
(Maksudnya :
Jika manusia menyadari kedudukannya di sisi-Ku,
maka ia akan berucap pada setiap hembusan nafasnya,
“Milik siapakah kekuasaan pada hari ini ?”)
(Maksudnya lagi :
Jika manusia mengetahui secara hakiki
betapa tinggi kedudukannya dan betapa dekat ia dengan Allah swt,
maka ia akan merasa bahwa suatu saat nanti,
Allah swt, akan memberikan kekuasaanNya kepadanya.
Karena itulah ia akan senantiasa menanti, kapan saat penyerahan itu tiba,
dengan kalimat : “Milik siapakah kekuasaan pada hari ini ?”)
Tidaklah manusia makan sesuatu, atau minum sesuatu, dan
tidaklah ia berdiri atau duduk, berbicara atau diam,
tidak pula ia melakukan suatu perbuatan,
menuju sesuatu atau menjauhi sesuatu,
kecuali Aku Ada di situ,
Bersemayam dalam dirinya dan Menggerakkannya.
Tubuh manusia,
Jiwanya,
Hatinya,
Ruhnya,
Pendengarannya,
Penglihatannya,
Tangannya,
Kakinya, dan
Lidahnya,
semua itu Aku Persembahkan kepadanya oleh Diri-Ku,
untuk Diri-Ku.
Dia tak lain adalah Aku, dan
Aku Bukanlah selain dia.”
..........WASSALAM
KABUUUUUUUR
Ka Hendra Akhina ka Eryska ka Yudi Mas Yudi ka Sulton Ady Hartono bantuin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar