TATA KEHIDUPAN SOSIAL ISLAM.
Sudah tidak lagi merupakan suatu persoalan baru ,
betapa dalam masa jayanya dunia Kristen tidak beriring sejalan
dan memalingkan muka dari dunia ilmu pengetahuan.
Bahkan ia sempat memperkenankan untuk mengatasnamakan dirinya
dalam merintangi dan menghindari ilmu pengetahuan .
Bahkan ia sempat memperkenankan untuk mengatasnamakan dirinya
dalam merintangi dan menghindari ilmu penegtahuan.
Akibatnya ialah bahwa pada penggal pertama abad-abad pertengahan ,
Eropa diselubungi oleh kegelapan intelektual.
Sedang ajaran Islam menunjukkan sikap yang sangat berlawanan
Islam bahkan mendorong dan memberikan semangat untuk mengejar
dan menjelajah dunia ilmu pengetahuan sedemikian hebatnya,
sehingga seorang ahli sejarah terkemuka, Briffault, mengucapkan
hal tersebut kira-kira sebagai berikut :
Ilmu pengetahuan merupakan sumbangan peradaban Arab
yang paling memuncak bagi dunia modern .
Kontribusi ini (maksudnya ialah pengaruh kebudayaan Islam
yang mendorong kelahiran suatu tenaga penggerak
yang mengkonsitusikan suatu kekuatan luar biasa, - bahkan dapat
dipandang sebagai sumber kejayaannya - bagi dunia modern itu.
Demikian pandangan Briffault.
Oleh karena itu adalah sangat esensial bahwa tata kehidupan sosial
Islam hendaknya secara aktif menggali dan menguras segala kekuatan
yang tersirat dalam dunia ilmu pengetahuan modern.
Dan dalam pada itu hendaknya pula ia mendapatkan dan mengadakan
kontrol atau pengawasan terhadap lingkungan bendawi nya , terhadap
"Alam-i-Afaq"-nya.
Hal ini dijelaskan Iqbal dalam Rumuz-i-Bekhudi.
Dalam karya itu dikemukakan Iqbal, bahwa adalah tidak mungkin
untuk membangun suatu kehidupan nasional secara penuh
tanpa disertai pemupukan ilmu pengetahuan serta pemanfaatannya
untuk mencapai berbagai tujuan yang diraih oleh bangsa
yang bersangkutan :
"Barang siapa menguasai dunia bendawi
Akan mampu menggubah suatu dunia dari sebutir debu !
Bukit dan padang sungai dan daratan ...
Semuanya akan memberikan pelajaran
Bagi siapa saja yang lapang pandangan !
Engkau, yang telah terlelap dalam buaian narkotik ,
Memandang dunia sebab-akibat penuh cemooh
Padahal ia berguna bagi peluasan diri pribadi Muslim.,
Padahal ia berguna bagi menguji berbagai kemampuan tersembunyi.
Maka kuasailah dia !
Kalau tidak, dialah yang akan menguasaimu !
Kemudian genggamlah dia
Bagaikan guci menggenggam anggur !
Awasi dan kendalikan segala gerak dan gejolaknya
Niscaya segala daya yang bersemayam dalam dirimu
Akan kembang merekah meraih kesempurnaan,
Dan jadilah engkau Khalifah di Bumi
Yang menegakkan hukum bagi segala !
Celupkanlah kedua tanganmu dalam gejolak kaldera,
Gapai-capailah cemerlang mutiara
Dari kegelapan dan kedalaman samudera !
Renggutlah tebaran sinar mentari yang membara
Dan tangkap cahayanya untuk menerangi istana !
Peras otakmu dalam memecahkan masalah
Dan kuasailah dunia bendawi maupun Ruhani !
Hanya dia yang mampu mengendalikan dunia materi
Akan mampu memanaskan dan menerangi
Kendaraan kejayaannya di medan laga".
Adakah suatu pembelaan yang lebih jelas terhadap ilmu pengetahuan
yang dipandangnya sebagai salah satu faktor yang essensial dalam
organisasi pendidikan dalam kehidupan ?
Penekanan Iqbal kepada dunia ilmu pengetahuan itu demikian tegas,
karena ia benar-benar menyadari bahwa salah satu sebab
yang mengakibatkan merosotnya Umat Islam serta kejatuhannya ialah
mengabaikan ilmu pengetahuan.
Pengabaian tersebut mengekang pertumbuhan
serta perkembangan intelek dan melemahkan kedudukan politik
dan ekonominya.
Padahal , untuk mendapatkan kedudukan yang layak dalam
dalam dunia politik maupun ekonomi , sedikit banyak tergantung dari
taraf perkembangan ilmu pengetahuan.
K.G. Saiyidain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar