Selasa, 03 November 2015

CARA IBNU MAS'UD MEMBACA AL-QURAN

Abu Bakr dan Umar Radhiyallahu ‘anhuma pernah menyampaikan kabar gembira 
kepada Ibnu Mas’ud, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
Siapa yang ingin membaca al-Quran dengan pelan sebagaimana ketika dia diturunkan, hendaknya dia membacanya sebagaimana cara membacanya Ibnu Mas’ud. 
(HR. Ahmad 36, dan Ibnu Hibban 7066).

Hadis ini menunjukkan keistimewaan bacaan al-Quran Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu. Karena bacaannya sama dengan ketika al-Quran di turunkan. 
Beliau membacanya dengan cara ‘ghaddan’ artinya segar yang belum berubah. 

Maksudnya suaranya menyentuh (as-Shaut an-Nafidz) dan memenuhi semua hak hurufnya.
Untuk itulah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam suka mendengar bacaan Ibnu Mas’ud, dan bahkan hingga beliau menangis.

Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu bercerita, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam 
pernah menyuruhnya untuk membaca al-Quran,

“Bacakan al-Quran!” Pinta Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Ya Rasulullah, apakah akan membacakan al-Quran di hadapan anda padahal al-Quran turun kepada anda?” tanya Ibnu Mas’ud.
“Ya, bacakan.”

Kemudian Ibnu Mas’ud membaca surat an-Nisa, hingga ketika sampai di ayat
Bagaimanakah jika Aku datangkan saksi untuk setiap umat, Aku datangkan kamu sebagai saksi bagi mereka semua.
Tiba-tiba Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam minta agar bacaan dihentikan.
Ibnu Mas’ud melihat ke arahnya, ternyata air mata beliau berlinangan.
 (HR. Bukhari 5050 & Muslim 1905).
Allahu a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar