Ber-iqra kepada Al-Quran menjadi kurang sempurna
apabila hanya mengandalkan ‘mata kasar’,
Jika demikian halnya maka Kasih sayang, cinta, kerinduan
tak mungkin terbaca secara utuh.
Inilah yang perlu kita renungkan….
Kebenaran tidak sama dengan kata-kata,
dan kata-kata tidak akan cukup untuk mewakili kebenaran,
oleh karena itu, untuk sampai pada keutuhan pemahaman yang sempurna
maka kita harus merasakan sendiri hingga sampai pada tingkat keyakinan yang sebenarnya,
Begitu juga dengan ayat-ayat Al-Quran sebagai wahyu suci yang tersembunyi
di balik keindahan tulisan dan bahasa Al-Quran.
Sederhanakan pemikiran dan perasaan…
rahasia itu sedikit demi sedikit akan mengilhamkan jiwa…
.... dari huruf kemudian terangkum menjadi kalimat ajakan atau peringatan,
kadang terdengar mesra,
seperti kemesraan orang tua kepada putra-putrinya atau
kemesraan seorang kekasih kepada kekasihnya atau
tegas setegas matahari di padang pasir..
itulah huruf-huruf tadi.
Terjadinya huruf adalah dari titik-titik yang di padukan…,
titik-titik itulah ‘komponen’ pembentuk diri,
sederhananya hakekat Al-Quran = Diri.
jadi... huruf-huruf yang dipakai sebagai pembuka surah seperti,
Alif Lam Mim + Shod +Taha + Yasin adalah
anugerah atau ‘Diri khusus’ bagi ‘diri khusus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar