PENDIDIKAN WATAK.
Adapun komponen ketiga yang menurut Iqbal sangat penting
bagi pembinaan watak yang tinggi adalah Faqr atau Istighna.
Adalah sulit untukmenjelaskan kandungan makna kata tersebut
dalam peristilahan kita secara memuaskan , sebab memang tidak ada
kata yang tepat sama artinya degann istilah Faqr atau Istghna itu.
Namun bagi dunia Timur makna istilah ini tidaklah asing,
berlainan di dunia Barat yang telah dengan derasnya dilanda
alam fikiran dan perasaan modern.
Seperti telah diungkapkan di muka, Iqbal menolak idea peniadaan-diri
yang dikatakannya sebagai pengaruh dari Neo-Platonisme dan
mistisisme -semu .
Iqbal mendukung suatu sikap yang aktif dalam menundukkan
dunia materi.
Akan tetapi , dalam pada itu , ia sadar sepenuhnya akan kenyataan
bahwa orang menanggung beban materi yang memberatinya serta
terbelenggu oleh keinginan dan semangat untuk memperluas dan
memperbanyaknya.
"Seorang Faqr yang memiliki harga diri
akan menjelang kemenangannya segera
Nafsu serakah untuk merebut mas dan perak
telah merobek-robek dan merusak jiwa Barat."
Oleh karena itu, Iqbal mendambakan agar orang - walaupun terlibat
dalam usaha penguasaan bidang materi - tetap memiliki sikap bebas,
tidak terikat , serta mampu mengatasi hasrat untuk memiliki materi
secara berlebih-lebihan.
Inilah arti "Faqr" yang sebenarnya.
Hanya dengan sikap seperti itulah orang akan dapat
menghindarkan diri dari perbudakan oleh materi.
Materi tidak membelenggu kehidupan rohani seorang "Faqr".
Sebaliknyalah,
materi dijadikannya alat untuk mengembangkan dan memperluas
kehidupan rohani itu.
Materi tidak mendorongnya untuk saling menginjak dan
mengeksploitasi sesama manusia, melainkan dijadikan nya alat
untuk saling membantu dan melayani sesama manusia.
K.G. Saiyidain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar