Senin, 16 November 2015

IQBAL.

PERANAN INTELEK DAN INTUISI.

Dunia Barat telah menggadaikan jiwanya dalam upaya menaklukkan 
materi , sedang dunia Timur telah terjerat dalam pengembangan 
cara berfikir yang bercorak pseudo-mystik atau mistik semu, 
yang telah menelorkan semacam penipuan-diri serta menjerumuskan
rakyatnya kepada lembah kelemahan dan kebodohan dan menjadikan
nya diperbudak oleh intelek dan politik.
Sumber-sumber enersi ruhani telah disumbat - dibentengi.
Akibatnya, baik di dunia Timur maupun di dunia Barat, kehidupan
telah menjadi miskin , kering, dan gersang.

"Dunia Timur berhasil menangkap Suara Ilahi
  Tapi gagal mencerap derap dunia.
  Barat kehilangan diri di dunia kini,
  Melarikan diri dari Seru Ilahi !
  Menatap Wajah Allah adalah ibadah,
  Melirik diri sendiri tanpa cadar tanpa tabir
  Ibarat mereguk Hidup sepenuh !"

Iqbal berpendapat bahwa apabila orang hanya berpegang 
pada salah satu dari Al-Haq (Allah) atau Alam (dunia) , serta 
mengabaikan yang lainnya - entah hanya memusatkan diri 
pada Al-Haq dan mengabaikan Alam, entah memusatkan dirinya 
pada Alam dan mengingkari Al-Haq - kedua sikap seperti itu 
sama-sama mengundang bahaya.
Sebab pengabaian salah satu dari keduanya merugikan 
keutuhan hidup  .
Satu-satunya jalan untuk meraih keduanya adalah menggabung 
dan memadukan intelek dan cinta.
Apabila intelek yang bercorak analistis , bersikap dingin dan objektif,
dituangi kehangatan Cinta yang menggairahkan hidup, akan lahirlah
kekuatan yang sebesar-besarnya demi meraih kebaikan, 
baik untuk kehidupan individual , baik untuk masyarakat :

"Apabila diri diperkuat dengan Cinta
  Ia akan menjelma menjadi
  Pengatur di dunia semesta !"
---------------------------------------@

" 'Pabila diri diperbudak Intelek
    Ia akan membangkitkan kemarahan Jibril,
    Dan manakala dijalin dengan Cinta
    Akan beralih menjadi panggilan Israfil."

K.G. Saiyidain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar