PERANAN INTELEK DAN INTUISI.
Dunia Barat telah menggadaikan jiwanya dalam upaya menaklukkan
materi , sedang dunia Timur telah terjerat dalam pengembangan
cara berfikir yang bercorak pseudo-mystik atau mistik semu,
yang telah menelorkan semacam penipuan-diri serta menjerumuskan
rakyatnya kepada lembah kelemahan dan kebodohan dan menjadikan
nya diperbudak oleh intelek dan politik.
Sumber-sumber enersi ruhani telah disumbat - dibentengi.
Akibatnya, baik di dunia Timur maupun di dunia Barat, kehidupan
telah menjadi miskin , kering, dan gersang.
"Dunia Timur berhasil menangkap Suara Ilahi
Tapi gagal mencerap derap dunia.
Barat kehilangan diri di dunia kini,
Melarikan diri dari Seru Ilahi !
Menatap Wajah Allah adalah ibadah,
Melirik diri sendiri tanpa cadar tanpa tabir
Ibarat mereguk Hidup sepenuh !"
Iqbal berpendapat bahwa apabila orang hanya berpegang
pada salah satu dari Al-Haq (Allah) atau Alam (dunia) , serta
mengabaikan yang lainnya - entah hanya memusatkan diri
pada Al-Haq dan mengabaikan Alam, entah memusatkan dirinya
pada Alam dan mengingkari Al-Haq - kedua sikap seperti itu
sama-sama mengundang bahaya.
Sebab pengabaian salah satu dari keduanya merugikan
keutuhan hidup .
Satu-satunya jalan untuk meraih keduanya adalah menggabung
dan memadukan intelek dan cinta.
Apabila intelek yang bercorak analistis , bersikap dingin dan objektif,
dituangi kehangatan Cinta yang menggairahkan hidup, akan lahirlah
kekuatan yang sebesar-besarnya demi meraih kebaikan,
baik untuk kehidupan individual , baik untuk masyarakat :
"Apabila diri diperkuat dengan Cinta
Ia akan menjelma menjadi
Pengatur di dunia semesta !"
---------------------------------------@
" 'Pabila diri diperbudak Intelek
Ia akan membangkitkan kemarahan Jibril,
Dan manakala dijalin dengan Cinta
Akan beralih menjadi panggilan Israfil."
K.G. Saiyidain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar