INDIVIDU DAN MASYARAKAT.
Di lain fihak terdapat pandangan ekstrim lain
yang diwarnai teori-teori totaliter.
Pandangan ini mendambakan suatu tipe individu yang sepenuhnya
mengabdikan dirinya kepada negara dimana tipe individu seperti ini
dipandang mereka jauh lebih mulia dari pribadi yang bebas dan mandiri
yang mampu menentukan dirinya sendiri.
Masalah ini telah didiskusikan oleh Profesor . Clarke
dari Universitas London dalam "Yearbook of Education" (1936)
dengan penjabaran secara khusus pada pendidikan.
Dengan jelas ia mengemukakan bahwa bagaimanapun ,
pendidikan itu diartikan, pengertian itu pertama-tama harus mencakup
pengukuhan dan perealisasian diri terhadap kebudayaan yang diakuinya,
suatu kebudayaan yang dihidupi masyarakat tertentu.
Keberlakuan ungkapan ini terdapat , baik dalam pandangan penganut
faham individualisme yang menganggap proses pembudayaan
sebagai pematangan diri suatu pribadi yang bebas
melalui dukungan kebudayaan yang dihayatinya dalam kehidupan
masyarakat , maupun menurut pandangan totaliter , yang menganggap
pembudayaan itu sebagai penerimaan keseluruhan nilai spiritual
kepada para pendukung dan pengabdinya, yaitu warga negaranya.
Akan tetapi dengan hati-hati Clarke mengemukakan bahwa
di satu fihak pendidikan memang harus menghasilkan suatu tipe
manusia yang dimaksudkan , namun di lain fihak pendidikan itu
- dengan menggunakan peristilahan Hocking -
"harus pula memberikan kesempatan kepada terdidik
untuk dapat berkembang melebihi tipe yang telah ditentukan itu".
K.G. Saiyidain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar