Senin, 09 November 2015

IQBAL.

INDIVIDU DAN MASYARAKAT.

Di lain fihak terdapat pandangan ekstrim lain 
yang diwarnai teori-teori totaliter. 
Pandangan ini mendambakan suatu tipe individu yang sepenuhnya 
mengabdikan dirinya kepada negara dimana tipe individu seperti ini 
dipandang mereka jauh lebih mulia dari pribadi yang bebas dan mandiri
yang mampu menentukan dirinya sendiri.

Masalah ini telah didiskusikan oleh Profesor . Clarke  
dari Universitas London dalam "Yearbook of Education" (1936)
dengan penjabaran secara khusus pada pendidikan.
Dengan jelas ia mengemukakan bahwa bagaimanapun ,  
pendidikan itu diartikan, pengertian itu pertama-tama harus mencakup
pengukuhan dan perealisasian diri terhadap kebudayaan yang diakuinya,
suatu kebudayaan yang dihidupi masyarakat tertentu.

Keberlakuan ungkapan ini terdapat , baik dalam pandangan penganut 
faham individualisme yang menganggap proses pembudayaan 
sebagai pematangan diri suatu pribadi yang bebas 
melalui dukungan kebudayaan  yang dihayatinya dalam kehidupan 
masyarakat , maupun menurut pandangan totaliter , yang menganggap
pembudayaan itu sebagai penerimaan keseluruhan nilai spiritual 
kepada para pendukung dan pengabdinya, yaitu warga negaranya.

Akan tetapi dengan hati-hati Clarke mengemukakan bahwa 
di satu fihak pendidikan memang harus menghasilkan suatu tipe 
manusia yang dimaksudkan , namun di lain fihak pendidikan itu
 - dengan menggunakan peristilahan Hocking - 
"harus pula memberikan kesempatan kepada terdidik 
  untuk dapat berkembang melebihi tipe yang telah ditentukan itu".

K.G. Saiyidain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar