Minggu, 01 November 2015

IQBAL.

Jadi, keyakinan Iqbal
 - seperti juga halnya berbagai ahli fikir besar lainnya-
ialah bahwa pengembangan potensi individu yang latent itu
hanya dapat berlangsung sebaik-baiknya dalam iklim kebebasan.
Selanjutnya ia menunjukkan pula kenyataan yang sudah jelas,ialah :

(1) bahwa perkembangan kreatifitas merupakan atribut kemanusiaan
      yang paling tinggi yang mempertautkannya  dengan Ilahi.

(2) bahwa keaslian atau orisinalitas merupakan prasyarat 
      bagi segala perubahan yang mengarah kepada kemajuan 
      yang juga mempradugakan kebebasan.
      Manusia yang terampas kebebasannya menjadi budak.
      Iqbal melukiskan watak budak sebagai 
      "ketidakmampuan untuk melaksanakan kegiatan yang kreatif
       dan orisinal". 

"Akan kuceritakan kepadamu secercah ceritera
 yang sebening mutiara
 suatu ceritera yang menggaris batas 
 antara si budak dan si bebas !

Pada dasarnya hidup budak adalah pengulangan
terampas terkuras dari segala orisinalitas !

Si bebas serba sibuk kar'na ghairah dan kreativitas 
senar hidupnya bergetar selalu
dengan nada dan irama baru !

Lorong hidupnya tidak berputar melingkar 
seolah digerakkan  jarum kompas !

Hidup budak diikat dijerat belenggu saat
bibirnya meratap  mengumpat Nasib !

Si bebas yang gagah berani
mengundang nasib 'tuk berkonsultasi ,
Tangannya lincah mencipta mengukir peristiwa !

K.G. Saiyidain.




      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar