Selasa, 03 November 2015

............ “MAN ARAFAH NAFSAHU FAKAD ARAFAH RABBAHU”

............
“MAN ARAFAH NAFSAHU FAKAD ARAFAH RABBAHU”
Siapa mengenal Dirinya ia mengenal Tuhannya

Maksudnya :
MAN ini adalah bertaraf makhluk, 
namun apabila ia mengenal dirinya NAFSAHU(Manusia) 
maka 
barulah ia mengenal TuhanNya yang bernama RABBAHU, 
Yaitu Tuhan yang bertaraf LAISA KAMISLIHI SYAIUN (Yang tidak berupa apa pun jua)

Maksudnya lagi :
MAN ini jika kita bawa kepada pengertian NAFSAHU 
maka 
ia akan membawa kepada manusia yang “Laisa kamislihi syaiun ” 
yaitu manusia yang Batin atau 
dikenal sebagai INSAN atau 
di kenal juga sebagai DIRI SEBENAR DIRI yang bertaraf NYAWA atau NAFAS,

Nyawa atau Nafas adalah bagian dari diri Rohani, 
fungsinya adalah menghidupkan diri Jasmani atau
diri yang bernama DIRI TERPERI.
Coba rasakan di dalam tubuh ini : 
ada yang TURUN dan NAIK atau yang KELUAR dan yang MASUK.
.......
Anasirnya terdiri dari NAFAS, NUFUS, AMFAS dan juga TANAFAS 
yang senantiasa mengingat Allah tanpa henti-hentinya,

Seharusnya diri manusia yang bertaraf MAN dan NAFSAHU ini wajib di kenali, 
dan ibadahnya pun wajib juga di kenali, karena inilah NILAI SEBENAR MANUSIA.

Diri terperi juga mempunyai komponen Rohani yang lain yaitu : Roh, Akal dan Nafsu,

Lebih jelasnya adalah :

Dalam Jasad itu ada dua ROH,
Pertama 
Roh Yaqazah,
(Roh Jaga=akal+nafsu) jika ia berada pada jasad, 
jadilah manusia itu jaga, maka 
 apabila ia “keluar” dari jasad 
 maka tidurlah manusia itu dengan mimpinya.

Kedua adalah Ruhul Hayat (Nyawa) 
jika ia berada pada jasad 
maka hiduplah jasad, 
apabila ia “keluar” dari jasad 
maka matilah manusia itu.

Kedua jenis Roh ini berada dalam jasmani manusia, 
tiada yang mengetahui tempatnya melainkan Allah swt.

Roh itu adalah..,
Satu bernama Ruhul Yaqazah yang terdiri daripada Roh, Akal dan Nafsu,

Ruhul Yaqazah ini juga di kenal sebagai HATI, 
ia memberikan fungsi kepada manusia supaya “HIDUP BERARTI”, 
dengan adanya Roh ini di dalam jasad maka dapat memberikan kekuatan 
kepada setiap komponen jasmani, 
AKAL dapat memberikan kemampuan berfikir, mengingat, dan berperasaan, 
sementara fungsi yang terdapat pada anasir NAFSU adalah 
untuk menimbul suatu hasrat atau berkeinginan,
........
Ruhul Yaqazah ini jika dia masih berada didalam jasad 
maka manusia akan menjadi aktif (sadar) dan 
apabila ia keluar dari jasad 
maka jasmani menjadi hilang kesadaran secara total, 
semua ini adalah atas ketentuan Allah swt jua…

Surah Az Zumar ayat 42 menyatakan bahwa :
Ruhul Yaqazah ini di tahan kemudian di lepaskan, 
jika dilepaskan jasad menjadi aktif dan 
apabila ditahan 
maka jasad menjadi hilang kemampuannya, hasratnya, berfikirnya, 
maka jadilah jasad tidur, (lihat lagi Surah Al An’am ayat 60)

Sementara Roh yang satu lagi dinamakan Ruhul Hayat atau 
di kenal sebagai NYAWA kepada JASAD, atau 
dikenal juga sebagai INSAN BATIN,

Ruhul Hayat (Roh menghidupkan) ini selama ia tidak “keluar” dari jasmani 
maka jasad tidak akan mati, 
akan tetapi apabila ia “keluar” 
maka jasad manusia akan mati dan menjadi busuk atau hilang (ghaib),
Sementara Ruhul Yaqazah akan mengikuti kemana saja Ruhul Hayat berada.

Kesimpulan Awal..
ROHANI yang terdiri daripada Anasir ROH, AKAL, NAFSU dan NYAWA adalah 
makhluk yang TERSIRAT dan yang berhak diistilahkan sebagai DIRI YANG SEBENARNYA kepada manusia,
ROHANI yang lebih awal Allah jadikan sebelum Allah ciptakan MANUSIA 
dari jenis yang TERSURAT.

Jasmani ibarat Rumah (tempat kediaman) yang mana kita boleh keluar dan masuk dan memeliharanya dengan baik supaya dapat tinggal lama disitu,

Karena itulah kita perlu mengucapkan rasa syukur apabila Rohani itu di kembalikan Allah kedalam jasmani agar dapat meneruskan kerja KHALIFAH di bumi ini.

Akhirul kalam..
Inillah Doa yang biasa di ucapkan ketika bangun tidur :

“Segala puji bagi Allah yang telah mengembalikan Rohku kepadaku, 
 dan yang telah memberi kesehatan pada tubuhku”

Doa ini mengisyaratkan bahwa 
Rohani (Ruhul Yaqazah) itu boleh “keluar” dan masuk kedalam jasad manusia 
atas izin Allah swt.

Salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar