Dalam agam Islam tidak dikenal istilah sembahyang.
Yang ada ialah Sholat.
Kata sholat ini kita temukan dalam kitab Suci AL QUR’AN dengan kata sholat/sholati.
Sedangkan kata sholat menurut ilmu nahu terjamahan kedalam bahas Indonesia ialah Sholeh.
Sholat Agama Islam ialah berkiblat ke Baitullah,
Berkiblat disini yang tersirat disini ialah
Menghadap ke Baitullah bukannya yang ada bengunannya dinegara Arab,
melainkan Baitullah yang ada pada diri manusia .
Yang letaknya diatas perut,diujung jantung
( QOLBU ).
Bila masjid terdapat bedug yang dahulunya dibuat dari kulit sapi betina,
itu mengikuti bedug yang ada di Baitullah (qolbu )kita.
Itu pula sebabnya maka orang jawa mengatakan kulit itu dengan kata kalep.
Berasal dari kata QOLB (qolbu )
Mengapa masjid dinamakan Masjidil Haram?
sehingga ada pertanyaan mengapa kalau haram dimasuki bukan dijauhi?
Riwayatnya :
Para sahabat Nabi Muhammad SAW,sangat kasihan
bila melihat Nabi Besholat dengan kepanasan .
Oleh sebab itu lalu dibuatkan sebuah bangunan.
Ketika hendak sholat,
para sahabat lalu mempersilahkan untuk mempergunakan bangunan itu,
sekalian diberi nama.
Setelah melakukan sholat dibangunan hasil karya para sahabat itu,
Rosulullah lalu memberinya nama :
Masjidil Haram.
Maksudnya agar umat Islam tidak mengutamakan atau menilai bahwa
dengan bersholat dibangunan semacam itu, pasti sholatnya diterima aleh ALLAH.
Tetapi maksud ini tidak dapat dibaca oleh para sahabat.
Dan para sahabatpun tidak ada yang menanyakan mengapa Rosulullah
menamakannya Masjidil Haram.
Itulah sebabnya maka setiap bangunan yang dipergunakan untuk sholat umat Islam lalu meniru bentuk Masjidil Haram yang dibangun oleh para sahabat Nabi.
Sudah barang tentu bangunan yang sekarang ini sudah beberapa kali mengalami perbaikan.Baik dalam bentuk maupun bahannya.
Dalam AL QUR’AN ada perintah ALLAH bahwa umat Islam bila melaksanakan sholat
yang fardhu wajib melakukannya di BAITULLAH ( rumah ALLAH ).
Dan dalam sebuah sabda Rosulullah dalam Hadist mengatakan :
“SESUNGGUHNYA SEAMPUH-AMPUHNYA SHOLAT
BILA DILAKUKAN DENGAN TIDAK DIKETAHUI OLEH ORANG LAIN “
Kalau kita pikirkan selintas antara firman ALLAH dengan Hadist diatas
sangat berlawanan.
Sebab sholat fardhu di BAITULLAH ( kalau diartikan masjid )
tentunya dengan sholat berjamaah.
Tetapi Hadist mengatakan Sholat yang ampuh bila tidak diketahui oleh orang lain.
Tidak diketahui bukan berarti tidak dilihat,Bukan !
Dalam kebingungan ini maka sebagian orang Syari’at menuduh Hadist itu adalah Dho’if
( palsu ).
Padahal sebenarnya Hadist itu benar adanya.
Sesungguhnya Sholat Nabi Muhammad SAW itu sendiri terdiri dari 3 macam
dan kita sebagian umat Islam juga wajib melakukannya.
1.Sholat Syari’at : Dilakukan 5 kali sehari dengan 17 Roka’at
2.Sholat Tauhid : Dilakukan 24 jam ( 5waktu )di BAITULLAH
3.Sholat Dha’im : dilakukan sewaktu-waktu bila diperlukan
untuk berhubungan langsung dengan Sang Pencipta ( ALLAHU AKBAR ).
1.SHOLAT SYARI’AT
Sholat ini sesungguhnya biasa dilakukan oleh mereka dari golongan Syari’at.
Mereka Melakukan 5 kali sehari semalam.iaitu
waktu SUBUH, DHUHUR,AS’HAR, MAGRIB, ISYA.
Yang tersirat dari perintah ALLAH disini ialah :
1.Sholat Subuh: 2 rokaat,dan dapat dilakukan secara berjamaah.
Sholat ini memperingati saat kita dilahirkan ke alam fana ini.
Kita lahir terdiri dari 2 bagian : lahir dan batin.
Lagi pula kita lahir tidak sendirian.
Disaksikan oleh Bidan/Dokter/Dukun bayi,Bapak,Ibu.
itu sebabnya maka sholat subuh ini biasa dilakukan secara berjamaah
2.Sholat Dhuhur :4 rokaat.Tujuannya ialah untuk mencari nafkah (Lahir maupun Batin)
Dalam mencari nafkah,maka memerlukan ke 4 hawa nafsu :
nafsu amarah,luamah supiyah,mutmainah
Bisa dilakukan berjamaah bila sholat Jum’at :
dilakukan hanya 2 roka’at,karena yang 2 roka’at pertama sudah dipergunakan untuk
khotbah.
Dan khotbah itu wajib diikuti,karena merupakan rejeki batin ( Santapan rokhani )
3.Sholat as’har : 4 Roka’at .
Tujuannya untuk berbuat amal.
Dalam berbuat amal lahir dan amal batin,
maka dipergunakan jasad,nyawa,rokh,dan rokhani
4.Sholat maghrib : 3 roka’at.
Tujuannya untuk mati.
Tiga roka’at karena orang mati itu melepaskan :Dzad,Nur dan Sir
5.Sholat Isya :4 roka’at.
Karena Tujuannya untuk hijrah ( pindah dari Alam Fana ke Alam Akherat ),
maka jasad harus membawa roh jasmani/hewani,roh nabati,dan roh rewani
-nyawa harus membawa Roh Rahmani dan Roh Nurani
-Roh harus membawa Roh Kudus
-Rokhani harus membawa Roh Rabbani dan Roh Burhani
2.SHOLAT TAUHID
Sholat Tauhid ini dipergunakan sebagai pengisi waktu luang
antara ke 5 sholat sayari’at.
Hal ini untuk memenuhi persyaratan Firman Allah :
“ BARANG SIAPA SELALU INGAT KEPADAKU,
MAKA AKU AKAN SELALU INGAT KEPADANYA “
Maka para penganut ilmu MA’RIFAT mengutamakan sholat Tauhid
dari pada sholat Syari’at.
Padahal Sholat syari’at itu jaga termasuk sholat Muhammad SAW.
Dan ada maksud dan tujuannya .
Dikarenakan kebanyakan mereka tidak mengerti maksud dan tujuannya,
maka sholat syari’at banyak ditinggalkan oleh orang Mari’fat.
Sholat Tauhid dilakukan dengan melakukan ( Dzikir Qolbu ).
Dengan Dzikir Qolbu Ini,
maka senua nafsu diimami oleh Rosul/Nur Muhammad dan
juga semua Alif Mutakalimun Arif melakukan sholat di Baitullah.
Ini adalah sholat fardu yang dilakukan berjamaah di Baitullah.
Dan ini pula yang dimaksud dengan sholat paling ampuh yang tidak diketahui
oleh orang lain !
Keterangan :
Mula-mula mereka sholat di Baitul Muharam (Tenggorokan ),
lalu pindah ke Baitul Muqadis ( Puser )
terus ke Baitul Ma’mur ( kening ),
lalu pindah lagi ke Baitul Muqadas ( Kemaluan ) dan
akhirnya sholat di Baitullah ( Ulu Hati )
Oleh karena adanya sholat ini,
maka baik bayi lahir maupun orang mati tidak pernah tepat jamnya.
Kalau tidak lebih sekian detik atau menit,
ya kurang sekian detik atau menit.
Yang hanya Sholat di Baitullah,
Tidak berpindah-pindah ialah ke4 nafsu yang diimami oleh Rosul/Nur Muhammad.
3. SHOLAT DHA’IM
Sewaktu di Gua Rahim,
semua umat manusia pernah melakukan sholat.
Dan sholatnya adalah Dha’im Mul Haq.
Oleh sebab itu tidak benar bahwa masih ada orang kafir hidup dialam Fana ini.
Karena ketika lahir kita ini kehilangan HAQ,
maka lalu LAHAULA WALA QUWATA ILLA BILLAHIL ALIYIL’ADHIM
( Tiada daya apa-apa kecuali ALLAH yang punya kuasa ),t
idak bias lagi KUNFAYAKUN.
Maka selama hidup ini kita ikhtiar untuk mendapatkan HAQ yang hilang itu.
Agar kita dapat berbuat amal dengan sempurna.
HAQ ini adanya di Alam Akbar/LAUHUL MAHFUZ.
Sarananya sudah ada dan dalam diri kita.
Yaitu ditengah-tengah Tonsil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar