Takbiratul Ihram:
Di sini maksudnya,
berpisah dari Alam Mulki dan
fanalah hamba ketika mengucapkan ‘Allahu Akbar’.
Hanya sifat ‘yang menyembah’ sahaja yang tinggal
sebagai penzahiran wujud Allah – ‘Yang Disembah’.
Ia bergerak dengan gerak Allah.
Ia berkata-kata dengan kata-kata Allah.
Takluknya dalam rahsia Titik bagi Alif – ‘Tiada’.
Seperti kata Abu Yazid Bustami,
“Ariftu Robbi bi Robbi’ (Aku mengenal Tuhanku dengan Tuhanku).
Membaca Fatehah:
Ketika membaca Fatehah,
terbukalah Pintu Alam Malakut bagi ‘yang menyembah’.
Dia menyaksikan kalimah Allah melalui penyingkapan (syuhud) akan firman Allah;
“Malikiyauu middin” di dalam Kerajaan Allah Ta’ala.
Dari takluknya ‘Tiada’ ia menjadi Titik dari NurNya (Nur Muhammadi) .
Dengan Nur Muhammad inilah ‘yang menyembah’ mengenal dirinya
– ‘man arafa nafsahu’ -
sebagai ‘RuhNya’ yang pernah dihimpunkan di Alam Lahut
semasa Adam baru sempurna kejadiannya,
yakni ketika Jibril menepuk tulang sulbi Adam,
maka keluarlah semua ruh anak cucu Adam dari tulang sulbi Adam itu.
Adapun ‘RuhNya’ itu pada hakikatnya adalah satu jua,
yaitu daripada SirulLah.
Ruh anak cucu Adam itu hanyalah bayangan (menumpang) dari RuhNya.
Tanpa hadirnya Nur Muhamad, ‘yang menyembah’ tak mungkin boleh berhadap
di depan Allah Ta’ala.
Dengan perwujudan Nur Muhammad inilah maka ‘yang menyembah’ ....
“Kepada Engkaulah kami sembah dan kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Tujukilah kami jalan yang lurus,
jalan mereka yang Engkau berikan ni’mat,
bukan (jalan) mereka yang Engkau murkai, dan
bukan pula (jalan) mereka yang sesat.”
Maka diAminkan akhir Fateha itu oleh para malaikat dari setiap 7 lapis langit yaitu dari: Alam Mulki,
Alam Malakut,
Alam Jabarut,
Alam Bahut,
Alam Lahut,
Alam Ahut dan
yang tertinggi Alam Al-Insan
yang di sinilah kemuncaknya Sholat itu.
Adapun maksud ‘jalan yang lurus’ bagi kalangan sufi ialah Mi’raj.
Sebagaimana sabda Nabi saw; “Sholat itu adalah mi’raj bagi mukmin”.
Tujuan Mi’raj itu ialah Penyatuan,
yakni kembalinya ‘yang menyembah’ kepada ‘Yang Disembah’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar