Aisyah menceritakan apa yang didengarnya dari Rosululloh saw :
"Sebelum kedatangan wahyu, yang pertama sering dialami Rosululloh saw, ialah mimpi=mimpi yang benar (ar-ru’ya ash shadiqah). Apa yang sering terlihat dalam mimpi selalu terbukti kebenarannya secara nyata, seterang cahaya pagi……."
(riwayat Imam Bukhori)
Pernahkah kamu pelajari secara mendalam tentang kisah Nabi Yusuf ?
Seorang ahli di dalam masalah mimpi-mimpi ?
IDZ QAALA, INGATLAH, ketika Yusuf berkata kepada Ayahnya,
"Wahai ayahku!
Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi sebelas bintang, matahari dan bulan
kulihat semua sujud kepadaku…"
Pernahkah kamu tahu,
melalui apakah perintah Alloh disampaikan kepada Nabi Ibrohim
untuk menyembelih anaknya ?
Melalui mimpi-mimpi …….
Pernahkah kamu tahu,
melalui apakah petunjuk Alloh pada ibu Musa agar Musa dihanyutkan di sungai ?
Melalui mimpi-mimpi ………
Imam Ja’far shodiq r.a (Ahlul bait) berkata,
"Pikirkanlah,
bagaimana Alloh mengatur mimpi,
sehingga ada yang benar dan ada pula yang dusta.
Karena jika semua benar maka semua manusia adalah Nabi dan
jika semua mimpi adalah dusta maka tak ada manfaatnya,
bahkan menjadi anugrah tak berarti.
Karena itulah ia terkadang benar, sehingga manusia dapat mengambil manfaat
yang ditunjukinya dan menjauhi mudhorot yang diperingatkannya…."
Maka jangan heran,
jika ada satu sholat yang disebut sholat istikhoroh,
yang juga dijalankan oleh semua orang,
diyakini jalan untuk memohon petunjuk pada Alloh,
yang kemungkinan besar petunjuk itu akan datang melalui ……
melalui mimpi-mimpi…
Rosululloh saw bersabda,
"mimpi yang benar merupakan seperempat puluh enam bagian dari kenabian"
Peringatan wahai engkau para pemimpi,
Janganlah engkau sembarangan menceritakan mimpi-mimpimu
pada orang lain yang bukan ahlinya,
Alloh berfirman di surat Yusuf,
"Janganlah engkau ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu,
nanti mereka membuat makar terhadapmu.
Sebab setan itu musuh manusia yang sangat nyata".
Atau pernahkah engkau mendengar Rosululloh bersabda, bahwa
Barang siapa melihat nabi Muhammad SAW di dalam mimpi,
maka itu adalah mimpi yang benar,
sebab setan iblis tidak dapat menyaru Nabi yang mulia…
Sebagaimana disampaikan oleh Imam Ja’far Shoddiq r.a,
"..Karena itulah, mimpi itu terkadang benar,
sehingga manusia dapat mengambil manfaat yang ditunjukinya
dan menjauhi mudhorot yang diperingatkannya,
dan terkadang pula, bahkan kebanyakan ia dusta,
supaya manusia tak berkeyakinan penuh kepadanya"
Berpatokanlah pada Qur’an maupun hadits,
Jika mimpi-mimpimu tidak bertentangan dengan Qur’an dan hadits
bolehlah engkau perhatikan, jika tidak, berdo’alah,
"A’udzu billahiminnasysyaitonirojim".
"Aku berlindung kepada Mu Yaa Alloh dari godaan setan yang terkutuk".
...............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar