Minggu, 08 November 2015

HAKIKAT-ABAH AGUNG

Memanglah sangat sulit menjelaskan ilmu hakikat dan ilmu makrifat kepada orang-orang yang mempelajari agamahanya pada tataran Syariat saja, dengan hanya menghafal ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadist akan tetapi tidak memiliki ruh dari pada Al-Qur’an itu sendiri.

Padahal hakikat dari Al-Qur’an itu adalah Nur Allah yang tidak berhuruf dan tidak bersuara,
dengan Nur itulah Rasulullah SAW memperoleh pengetahuan yang luar biasa dari Allah SWT.

Hapalan tetaplah hapalan, dan itu tersimpan di otak yang dimensinya rendah tidak akan mampu menjangkau hakikat Allah yang sebenar nya ,otak itu baharu , sedangkan Allah itu adalah Qadim .sudah pasti Baharu tidak akan sampai kepada Qadim. sama juga binatang tidak akan bisa menjadi manusia .

Kalau anda cuma belajar dari dalil dan mengharapkan bisasampai kehadirat Allah dengan dalil yang anda miliki ,maka PASTI anda tidak akan sampai kehadirat-Nya.

Jika anda tidak pernah sampai kehadirat Nya .sudah pasti anda sangat heran dengan ucapan orang-orangyang sudah bermakrifat yang berkata berjumpa dengan Malaikat,
 berjumpa dengan Rasulullah SAW. dan melihat Allah SWT, dan anda menganggap itu sebuah kebohongan , dan sudah pasti anda akan mengumpulkan lagi puluhan bahkan ratusan daliluntuk membantah ucapan para ahli makrifat tersebut dengan dalil
yang menurut anda sudah benar, padahal kadangkala dalil yang anda berikan justru sangat
mendukung ucapan para Ahli Makrifat , cuma sayangnya matahati anda dibutakan oleh hawa nafsu, didalam Al-Qur’an disebut Khatamallahu ‘ala Qulubihim
(Tertutup mata hati mereka) .
Itulah hijab yang menghalangi anda menuju ALLAH .

Rasulullah SAW menggambarkan Ilmu hakikat dan makrifat itu sebagai “Haiatul Maknun” artinya “Perhiasan yang sangat indah”.

Sebagaimana hadist yang dibawakan oleh Abu Hurairah
bahwa Rasulullah bersabda :
“Sesungguhnya sebagian ilmu itu ada yang diumpamakan seperti perhiasan yang indah dan selalu tersimpan yang tidak ada seorangpun mengetahui kecuali para Ulama Allah.
Ketika mereka menerangkannya maka tidak ada yang mengingkari kecuali 
orang-orang yang tidak berzikir mengingat kepada Allah " .

Di dalam hadist ini jelas ditegaskan menurut kata Nabi bahwa ada sebagian ilmu yang tidak diketahui oleh siapapun kecuali para Ulama Allah yakni Ulama yang selalu Zikir kepada Allah dengan segala Amalannya .

Ilmu tersebut sangat indah laksana perhiasan dan tersimpan rapi yakni ilmu Tharikat yang didalamnya terdapat amalan-amalan seperti Ilmu Latahif dan lain nya .

Semakin tegas lagi pengertian di atas dengan adanya hadist nabi yang diriwayatkan dari Abu Hurairah sebagai berikut :

“Aku telah hafal dari Rasulillah dua macam ilmu,
pertama ialah ilmu yang aku dianjurkan untuk menyebarluaskan
kepada sekalian manusia yaitu Ilmu Syariat.
Dan yang kedua ialah ilmu yang aku tidak diperintahkan untuk
menyebarluaskan kepada manusia yaitu Ilmu yang seperti
“Hai’atil Maknun”.
Maka apabila ilmu ini aku sebarluaskan niscaya engkau
sekalian memotong leherku (engkau menghalalkan darahku).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar