KESERASIAN RUHANI DENGAN JASMANI.
Demikian lah latar belakang pandangan filsafi Iqbal mengenai
tujuan pendidikan .
Oleh karena itu Iqbal mengharapkan pendidikan hendaknya
diserahkan kepada penundukan ruhani terhadap jasmani
untuk meraih seluruh dunia, walau dengan mengurbankan
jiwa sekalipun.
Posisinya sehubungan dengan masalah tujuan pendidikan ini
banyak sejalan dengan perkembangan pemikiran mengenai
pendidikan , psikologi, maupun bidang biologi dewasa ini.
Dalam "Forum Pendidikan ",beberapa taun berselang ,
Profesor Hetherington menyumbangkan sebuah artikel berjudul
"The Incidence of Philosophy of Education"
(Pengaruh Filsafat terhadap Pendidikan).
Dalam tulisan tersebut ia menunjukkan adanya titik pertemuan
di antara kegiatan-kegiatan yang dilakukan di bidang pembinaan
kembali pendidikan , filsafat, dan sosiologi.
Hal ini dapat dilukiskan sebagai usaha untuk menghaluskan
pertentangan yang dianggap ada antara keberadaan yang hakiki
dengan keberadaan sementara dan fana yang kita alami sehari-hari,
diantara akal budi dengan fungsi-fungsi kejiwaan yang lain.
Makin lama makin disadari bahwa dalam segala hal realitas itu
tidak ditemukan dengan jalan memalingkan diri dari dunia penampilan,
dunia sebagaimana nampak pada kita, melainkan dengan jalan
menembus kepada makna yang sesungguhnya
dari apa yang tersirat tercakup di dalamnya.
Menurut Iqbal, apabila pandangan ini hendak diterapkan
ke dalam pendidikan, maka sekolah hendaknya berusaha menggali
makna intelektual, estetik, dan moral dari kegiatan dan minat
kehidupan sehari-hari serta meningkatkan penggunaan akal sehat
dalam menanggulangi masalah-masalah kehidupan sehari-hari.
K.G. Saiyidain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar