Orang lain SEMBAHYANG.
Aku tidak.
Aku SHOLAT.
Orang lain sembahyang MENYEMBAH TUHAN yang entah dimana
untuk mendapatkan pahala dan surga, menjauhkan dosa dan neraka.
Aku tidak.
Aku sholat untuk meng-usul Diriku.
Aku sholat untuk menyaksikan dan me-nyata-kan DIRI HAKIKIku
yaitu Allah yang meliputi seluruh diriku sebagai manusia.
perkara dosa, pahala, surga dan neraka adalah Hak Allah bagiku, bukannya hak aku.
Orang lain sembahyang Rukunnya 13.
Aku sholat Rukunku 14. Aku sholat dengan Wudhu Sempurna.
Orang lain berwudhu untuk bersihkan diri.
Aku wudhu’ untuk Me-nafi-kan diri dan Meng-iya-kan (Isbatkan) Diri Hakikiku
yaitu Allah Tuhanku.
Orang lain QIAM dengan coba mematikan diri mereka yaitu
mematikan hawa nafsu. Aku pun QIAM dengan :-
1. Mengucap Dua Kalimah Syahadah DIDALAM HATI
bukan dengan suara mulutku dengan mentasdiqkan
Tiada Tuhan Melainkan Allah dan Nabi Muhammad itu Pesuruh Allah.
2. Kemudian aku mengucap Kalimah itu buat kali keduanya dengan cara yang sama dengan mentasdiqkan :
Bahwa tiada apa yang NYATA didalam diriku melainkan DIRI HAKIKIku yaitu Allah semata-mata dan Akulah Muhammad penyampai HAQ ALLAH kepada seluruh Jasadku.
3. Aku bersyahadah buat kali ketiga dengan mentasdiqkan :
Bahwa Yang Wujud dialamku dan Alam maya ini hanyalah Allah semata-mata.
4. Aku teruskan Qiamku dengan BERSALAWAT kepada Baginda Rasullullah
dengan bertasdiq bahwa Dialah asal usulku , bapak kepada Nyawaku dan
beliaulah sebenar-benarnya Diri Hakikiku itu yaitu
yang menamakan Dirinya Allah.
Dialah Sifat Agung Allah Yang Rahasia yaitu Diri Rahasiaku.
Didalam Qiam aku BERHAUQALAH dan
aku nyatakan penyerahan aku kepada Diri Hakikiku yaitu Allah :
Ya Allah masukkanlah wujud Jasadku kedalam Wujud Batinku dan
masukkanlah Wujud Batinku kedalam DzatMu semata-mata
Ya Allah setiap detik dan ketika dalam hidupku dunia akhirat.
Aku serahkan apa yang ada padaku kepadaMu dan
engkau serahkan pula apa yang ada padaMu kepadaku.
Aku adalah kepunyaan Engkau sepenuhnya.
5. Aku memang berniat untuk Sholat.
Namun aku nyatakan Niatku itu dengan melafazkan didalam hati :
Ya Allah, aku sholat ……. zohor ….. empat rakaat
untuk MENG-USUL,
ME-NYAKSI-KAN dan
ME-NYATA-KAN DIRI HAKIKIku YAITU ENGKAU
karena Engkau juga Ya Allah.
Jadi orang lain menyatakan niatnya dengan lafaz yang disuarakan mulutnya.
Aku tidak, karena hatiku yang berkata aku sholat ……
6. Orang lain sembahyang dengan menyuarakan TAKBIRATUL IHRAM, Allah Hu Akbar. Aku tidak.
Aku hanya menyuarakan Allah.
Didalam HU,
aku MI’RAJ kealam asalku yaitu ALAM LAHUT
dengan menyerahkan wujudku kedalam Wujud Allah semata-mata.
Kemudian aku turun dari Mi’rajku menuju keseluruh Alam tubuhku
dengan Kebesaran AKBAR.
Aku simpan Allah Hu Akbar di baitullah Mukminku didalam Jantungku.
7. Orang lain sembahyang BERKIBLATKAN BAITULLAH di Mekah.
Aku tidak, aku cuma menghadapkan wajahku kearah Kaabah.
Aku berkiblatkan Diri Hakikiku yaitu Allah yang meliputi diriku.
Aku memandang wajahku sendiri.
8. Orang lain sembahyang dengan membaca apa apa yang perlu dibaca dengan mulut dan lidahnya yaitu dengan suara dzahir.
Aku tidak.
Diri Hakikiku membaca didalam hatiku.
Aku hanya mendengar dan memperhatikan saja.
9. Didalam sembahyang, orang lain memberi salam kepada entah siapa.
tapi aku tidak, Aku tahu kepada siapa aku tujukan salamku.
Aku tujukan kepada Diri Batinku yaitu DZATULHAQ yaitu
Aku yaitu Dzat Allah dan
aku juga tujukan salam itu kepada SIFATUL HAQ yaitu
Diri Dzahirku yaitu aku yaitu Sifat Allah.
10. Aku mengakhiri MUNAJATku dengan Kalimah Syahadah dan Salawat Nabi.
Aku sadar
wudhu’ itu pemisahan sementara
antara Diri Dzahirku dengan Diri Batinku
sementara
Sholat itu Penyatuan semula kedua-duanya
menjadi Esa dengan Dzat, Sifat, Asma dan Af’al Allah Tuhanku.
Aku sudah TIADA, senantiasa TIDAK ADA karena
YANG ADA HANYA DIRI HAKIKIKU yaitu
ALLAH Tuhanku, Tuhan diriku dan Tuhan Rabbul Alamin.
ITULAH SHOLAT HAKIKIKU …
dan orang akan mengatakan Islam macam apakah aku ini..?
karena tidak sembahyang…,
Ya..! memang aku sudah berhenti sembahyang sebab aku SHOLAT.
Biarlah orang mengatakan aku asalkan jangan aku mengatakan orang.
Wassalam
yang benar
DIRIKU SENDIRIKU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar