Senin, 02 November 2015

IQBAL.

Iqbal selalu memperingatkan para pembaca karya-karyanya agar tidak
terhinggapi kejemuan intelektual dan secara terus menerus dengan 
gagah berani menguasai bidang dan kawasan baru dalam 
dunia pengetahuan, serta tidak pernah mundur atau takut 
akan berbagai perangkap ataupun rintangan yang mungkin 
menghadang di perjalanan.

Diingatkannya pula agar tidak gentar menghadapi berbagai ancaman 
yang mungkin tidak sejalan dengan lembaga-lembaga yang telah kokoh
serta praktek-praktek yang telah kuat , yang bisa jadi menantang 
lajunya kebebasan fikiran.

"Rintislah jalan dengan menebaskan parangmu sendiri !
  Adalah dosa untuk hanya membuntut jalan
  yang telah dirintis orang !
  Bila berhasil meraih yang khas dan asli 
  Bahkan kesalahan dapat mencipta terang !

Apabila kebebasan fikiran dan keaslian tindakan telah tergugahkan
pada individu dan kelompok , kemenangan telah menyongsong 
di pintu gerbang :

"Apakah hakekat fikiran murni dan tindakan asli ?
 Ia adalah penggerak revolusi !

 Apakah hakekat fikiran murni dan tindakan asli ?
 Ia adalah kelahiran kembali kehidupan bangsa !

 Ia adalah sumber mu'zijat hidup
 Yang mampu mengubah batuan granit menjadi pualam"!.

Pandangan tentang pendidikan intelektual seperti itu
menuntut penolakan terhadap segala bentuk metoda 
pengajaran yang serba kaku, musykil- rumit, cermat-pekat,
logis-sistematis dan steriotype.

Sebab metoda-metoda seperti itu menyisihkan segala kemungkinan
untuk pengambilan inisiatif, tindakan yang mungkin kurang tepat
ataupun pembuatan kesalahan dalam bidang intelektual, dan 
dengan demikian menghilangkan pula kemungkinan 
untuk dapat belajar dari kekurangan dan kesalahan 
dalam bidang intelektual, dan dengan  demikian menghilangkan 
pula kemungkinan untuk dapat belajar dari kekurangan dan kesalahan.

Sebaliknya pandangan Iqbal seperti terbentang di atas , menuntut dan 
lebih mengutamakan corak metoda yang terbuka lebar bagi 
keaktifan sendiri ("self-activity") serta 
"belajar dengan melalui perbuatan".

Jenis metoda pengajaran yang dikehendakinya ialah 
yang menghadapkan siswa kepada situasi baru  dan masalah baru 
yang mengundang mereka untuk bekerja dengan  penuh kesadaran
akan  tujuan yang digalinya dari sumber yang tersedia 
dalam lingkungan mereka.

Cara kerja seperti itu memandang pula untuk memilih alat yang tepat
bagi pancapaian tujuan yang tepat, mengundang untuk percaya 
pada usaha sendiri dengan menggunakan  akal , 
mengundang untuk belajar dengan  cara sendiri 
dalam mengatasi dan memecahkan berbagai kesulitan 
yang mungkin muncul.

K.G. Saiyidain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar