Mari kita kini telaah implikasi pandangan Iqbal mengenai kebebasan itu
dengan mengaitkan nya dengan masalah pendidikan intelek dan moral.
Yang pertama-tama hendaknya mendapatkan perhatian ialah
kenyataan bahwa lingkungan manusia kini terus berubah dan maju,
justru berkat aktivitas nya yang kreatif itu.
Bagi manusia modern yang hidup dewasa ini hal tersebut menuntut
usaha untuk mencurahkan perhatian dalam menggugah, memupuk,
dan membina intelegensinya.
Tanpa pembangkitan dan pengembangan intelegensi tidaklah mungkin
baginya untuk hidup secara penuh dan memadai dalam zaman
yang demikian kompleks , dalam lingkungan yang penuh tantangan.
Iqbal menunjukkan kesadaran yang sungguh dan tangguh terhadap
peranan pengetahuan yang menuntut eksperimen
dalam dunia modern ini.
Hal ini terungkap , baik dalam puisinya maupun dalam
rangkaian ceramahnya sebagaimana termuat dalam
"Lectures on the Reconstruction of Reeligious Though in Islam".
"Kehidupan ego yang fana dalam suatu lingkungan yang penuh
hambatan , tergantung dari usaha penguasaan pengetahuan
yang terus menerus , berdasarkan pengalaman yang aktual.
Ego yang fana bersifat terbuka bagi segala macam kemungkinan.
Akan tetapi ia hanya dapat membentang meluas apabila
menggunakan metoda "trial and error" .
Oleh karena itu kesalahan yang dapat digolongkan kepada
"dosa intelektual" merupakan faktor yang tak terhindarkan
dalam pembinaan pengalaman.
Kesimpulannya ialah bahwa kita hanya dapat memberikan sumbangan
yang asli dan berharga dalam memperkaya pengetahuan
- dan karena itu, juga sumbangan terhadap hidup- apabila
memiliki semangat "kelana intelektual yang dengan penuh keberanian,
melalui metoda "trial nad error" mengadakan penjelajahan
atau eksplorasi ke dalam kawasan alam fikiran".
K.G. Saiyidain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar