TATA KEHIDUPAN SOSIAL ISLAM.
Marilah kita sekarang berusaha memahami ciri-ciri yang menonjol
dari tata-sosial dan budaya baru yang berkembang dengan jayanya
pada masa peralihan yang demikian kritis dalam sejarah dunia itu.
Iqbal menandaskan bahwa tata sosial Islam mengukuhkan landasan
kesatuan dunia dalam prinsip Tauhid, yaitu
iman kepada ke-Esa-an Tuhan.
Dan Islam sebagai agama dapat dipandang sebagai suatu alat
dalam memantapkan prinsip Tauhid ini sebagai suatu faktor yang hidup
dalam kehidupan intelektual dan emosional umat manusia.
Perealisasian prinsip Tauhid menuntut loyalitas kepada Allah
dan bukan kepada tahta ataupun mahkota.
Dan oleh karena Allah adalah basis spiritual dari segala yang hidup,
maka loyalitas kepada Allah pada hakekatnya berarti pula loyalitas
terhadap hakekat Cita-Nya sendiri.
Pandangan hidup yang baru , yang dibawakan Islam ini , dengan jelas
mencakup undangan akan suatu perubahan sikap etis maupun psikologis,
sebab ia mencakup pengenalan dan penghormatan pada nilai inti
dari setiap individu menurut pengertian Kant.
Di samping itu, ia mengimplikasikan pula penolakan hubungan darah
sebagai landasan kesatuan insani.
Sebagai catatan , patut diingat bahwa Iqbal memberikan konotasi lain
terhadap istilah "hubungan darah" itu.
Dalam kamus Iqbal, "hubungan darah" berarti "ketertancapan-di-bumi".
Iqbal selanjutnya menjelaskan bahwa landasan psikologis secara murni
dari kesatuan insani itu hanya mungkin didapatkan melalui penghayatan
bahwa keseluruhan kehidupan manusia itu pada hakekatnya...
bersifat spiritual.
Penghayatan seperti itulah yang menciptakan suatu loyalitas yang segar
- tanpa suatu upacara atau seremoni apapun -
untuk menjadikan manusia tetap hidup bergelora
dan memungkinkannya untuk meningkatkan dirinya dari bumi.
K.G.. Saiyidain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar