Minggu, 22 November 2015

IQBAL.

TATA KEHIDUPAN SOSIAL ISLAM.

Cintanya yang mendalam kepada India , dicurahkannya dalam kata-kata
yang sangat mengharukan , melalui percakapan antara Zinda Rood 
("Alunan Hayat") dengan Sultan Tipu.
Fragmen ini dapat dipandang sebagai duplik terhadap mereka 
yang telah mengaajukan kritik yang salah alamat serta meragukan 
pandangan politik Iqbal seperti disebut diatas itu :

"Bila kau sebut lagi tanahku , India - 
  Yang rumputnya lebih indah dari seribu taman,
  Yang masjidnya - sayag sekali !- tenang nian
  laksana kuburan,
 Yang candinya tanpa api  - kedinginan
 Hatiku berdebar , karena cintaku berkobar
 Lintasan ingatan kepadanya seindah Hidup itu sendiri !
 Duka yang dideritanya sedalam dukaku sendiri !
 Beribu sayang bagi kasihku
 Yang - sayang - tidak mengenal pemujanya !"

Dalam Zarb-i-Kalim termuat seuntai sajak yang sangat menawan,
"Shwa-i-Ummid" (Secercah Sinar Harapan) .
Dalam sajak tersebut Iqbal menyentuh India dengan kata-kata 
penuh kasih :

"Inilah tanah, pusat harapan dunia Timur,
 Inilah tanah, di mana air mata Iqbal deras mengalir
 Inilah tanah, pancaran cahaya Surya dan Jauhari.
 Di sini kerangnya seindah mutiara,
 Di sini bermunculan ahli fikir terkemuka
 Luas dan dalam pandangannya, melebihi samudera !
 Namun sayang ...
 Petikan senarnya yang mampu menggetar -hangatkan hati,
 Kini mati, sunyi tak berbunyi !
 Brahman tertidur di ambang candi,
 Muslim menangisi nasibnya di bawah lengkung masjid,
 Jangan membelakangi Timur maupun Barat !
 Alam mendukungmu untuk mengubah
 Kegelapan malam menjadi sinar benderang !"

K.G.  Saiyidain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar