PENDIDIKAN WATAK.
Orang yang baik hendaknya belajar menerapkan intelegensinya
secara meningkat terus dalam rangka penjelajahan dan pengendalian
daya dan kekuatan alam, sambil mengembangkan dan menambah
pengetahuan dan kekuatannya sendiri.
Tanpa pengembangan inteleknya secara optimal,
ia akan tetap menjadi permainan berbagai kekuatan lingkungan sekitar
dan oleh karena itu kegiatannya hanya akan terbatas sekali
dan tidak menunjukkan dan sikap yang konsekuen.
"Intelek memerintah segala makhluk
yang terbuat dari cahaya maupun dari tanah liat
dan tiada yang tak terjangkau Karunia Ilahi ini
Seluruh jagat tunduk merunduk ,
pada keagungannya yang abadi
Hanya hati yang berani ...
menghadapi setiap derap langkahnya yang tegap !"
Baris terakhir menunjukkan kepada semangat ,
yang hendaknya menjiwai pemanfaatan intelek
sebagai alat dalam melayani segala kegiatan kita.
Intelek memang memberikan kekuatan bagi kita
dalam perbuatan dan kesibukan sehari-hari.
Namun kekuatan ini hanya dapat dimanfaatkan secara konstruktif
bagi peningkatan martabat umat manusia, apabila intelek dikontrol
dan dibimbing oleh Cinta.
Dengan catatan bahwa Cinta di sini bukan dalam arti sentimen insani
yang kabur tanpa bentuk;
Cinta disini diartikan sebagai suatu daya aktif ,
yang memungkinkan individu memiliki daya penggerak yang meluap,
manakala ia dihadapkan kepada maksud-maksud yang bermanfaat.
Cinta dalam artian ini mengaitkan manusia sebagai makhluk
kepada Pencipta dan Khaliqnya.
Dalam artian ini ,
manusia bertindak sejalan dengan ridha dan perkenan-Nya.
Dalam peristilahan teknis-religius , daya penggerak atau motivasi
perbuatan seorang Mukmin didapatkan manakala ia melaksanakan
kehidupannya dengan didasarkan pada "taqwa" , yaitu
melaksanakan apa yang diperintahkan dan meninggalkan
apa yang dilarang Ilahi, mempersembahkan segala dayanya
dalam rangka mewujudkan maksud penciptaan manusia di bumi,
yaitu meningkatkan martabat dirinya dalam rangka mengemban
tugasnya sebagai "Khalifah fil Ardhi" (pemimpin di bumi).
K.G. Saiyidain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar