KESERASIAN JASMANI DAN RUHANI.
Apabila seseorang tidak memiliki kepercayaan pada diri sendiri
dan tidak pula memiliki harga diri dan kemudian memupuk
mentaltas pengemis ,ia sama saja dengan menghancurkan
kedua dunia tersebut dalam satu pukulan.
Apabila pada satu fihak Iqbal sadar sekali akan tuntutan-tuntutan
dunia material , di lain fihak iapun sangat peka serta mencurahkan
perhatian sepenuhnya kepada diri ruhaniah manusia dan alam fikiran
filsafinya diliputi jiwa keagamaan yang mendalam.
Dia menolak pandangan seolah-olah dunia materi saja
yang mewujudkan dunia nyata ini , dan ia pun menolak pandangan ,
orang harus secara khusus memusatkan diri dan perhatiannya kepada
masalah material saja.
Dalam pandangannya , dunia ruhaniah jauh lebih bernilai dan
mendapat kedudukan yang serba materialis.
Kreativitas manusia tidaklah semaata-mata berhadapan
dengan pembentukan kembali dunia materi.
Manusia hendaknya meningkatkan pula kemampuannya
untuk membina suatu dunia yang lebih kokoh dalam kedalamaan batinnya
dan disanalah ia akan mendapatkan sumber kebahagiaan dan
sumber inspirasi yang tak akan ada habis-habisnya
- dalam dunia puisi dan seni, dalam kesusasteraan dan ilmu pengetahuan,
dalam filsafat dan agama.
Dalam mengejar nilai-nilai budaya dan ruhaniah ini manusia hendaknya
memanfaatkan dunia fisik sebagai bahan mentahnya dan menggali serta
mengeksploitasi berbagai kemungkinan yang dikandungnya
guna meningkatkan dan menguatkan harkat derajat insani.
Iqbal mengingatkan agar pertautan insan dengan alam semesta
hendaknya dieksploitasi bukan dalam bentuk pelampiasan hawa nafsu,
melainkan dalam bentuk relasi yang lebih mulia sebagaimana layaknya
dibina oleh kehidupan ruhani yang bebas dan terus meningkat.
Dan apabila pendidikan ingin memenuhi misinya dalam kehidupan modern,
pandangan seperti dikemukakan Iqbal harus mendapat perhatian
sepatutnya serta dijadikan pegangan yang tangguh.
K.G. Saiyidain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar