Rabu, 18 November 2015

IQBAL.

PENDIDIKAN WATAK.

Simpatinya terbatas, loyalitasnya sempit serta selalu dibayangi sikap ragu
dan takut untuk mengajukan pendapat serta menggariskan maksud 
dan tujuannya.
Sikap mereka fanatik buta.
Sebab , bukankah sikap toleran serta lapang dada hanya dapat 
berkembang apabila digerakkan oleh suatu Diri yang kuat dan berani ?
Hanyalah Cinta - dalam artian yang diberikan Iqbal - yang mampu 
menghapus habis ketakutan untuk menyalurkan potensi 
untuk menghasilkan karya-karya besar.
Hanya Cinta pula yang mampu memberikan bobot yang dinamis dan
eksplosif kepada individu itu.

"Pabila Cinta merintis jalan ke arah harga diri
  Rahasia berkuasa 'kan melanda para budak !
  Seorang Faqir yang kefakiranya seirama kefakiran 'Ali,
  Lebih agung dari keagungan Darius dan Iskandar !
  Sebab Keberanian dan Kebesaran
  Merupakan pertanda para pahlawan.
  Singa-singa Allah tak pernah kenal ketakutan ."

Betapa bertentangan secara diametral konsep serta praktek pendidikan
yang penuh diliputi ketakutan dan rasa tercekam seperti yang dewasa ini
kita jumpai sehari-hari , dengan sikap dan anjuran Iqbal 
untuk melaksanakan "hidup menerempet bahaya" !

"Pernahkah kau dengar
  Makna yang tersembunyi
  di balik perintah Ilahi...
  "Rahasia hidup gembira
    ialah hidup menyerempet bahaya."

Sikap Iqbal ini , menimbulkan keraguan di fihak mereka yang hendak 
mem-prostitusi-kan pendidikan - atau kebijaksanaan politik yang 
menimbulkan protistusi pendidikan itu - yang dilakukan demi untuk
mendapatkan jabatan yang empuk , dan untuk itu rela menjual jiwanya
untuk sekedar sesuap nasi.
Jadi , ambisi mereka yang tertinggi adalah mengarahkan jalan hidupnya
kepada kehidupan yang serba mudah dan murah dalam bentuk 
penghambaan.

K.G. Saiyidain.
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar