TATA KEHIDUPAN SOSIAL ISLAM.
Kiranya perlu ditandaskan sekali lagi bahwa - berbeda
dengan pandangan beberapa pihak mengenai tata kehidupan sosial
menurut ajaran Kristen - ajaran Islam tidak mengenal
tata kehidupan sosial yang ditujukan kepada dunia lain,
semacam dunia yang serba keramat yang memandang
keselamatan dan ketentraman jiwa harus dicapai
melalui tirakat ataupun cara lain yang sifatnya irrasional.
Islam tidaklah bersifat acuh terhadap dunia kebendaan .
Seperti telah diungkapkan di beberapa tempat di muka ,
Islam justru menganjurkan untuk mengeksploitasinya
dengan penuh semangat.
Hal itu perlu dilakukan guna mencapai maksud-maksud tertentu
yang berharga untuk diraihnya.
Baik ajaran Islam maupun Kristen mengakui adanya momen spiritual
atau ruhaniah pada diri manusia.
Perbedaannya ialah bahwa ajaran Kristen menganjurkan
pemalingan diri dari dunia bendawi, agar dapat tersingkap
suatu dunia baru dalam jiwa manusia.
Sebaliknya Islam mengatakan , "Ya" terhadap dunia bendawi,
Islam menerima dunia bendawi dengan segala keterbatasan
dan resikonya.
Islam tidak memandang dunia cita dan dunia nyata
sebagai dua kekuatan yang saling berhadapan atau bertentangan
yang tidak mungkin dipertemukan sama sekali .
Kata Iqbal,
"Sentuhan cita yang secara misterius menjiwai dan mendukung
dunia nyata, dan hanya dengan sentuhan itulah ,
kita dapat menemukan dan menerima dunia cita.
Kehidupan cita atau idea tidak dengan jalan memutuskan sama sekali
pertautannya dengan dunia nyata yang cenderung berlindung
di balik keseluruhan kehidupan dunia organis, melainkan
melalui upaya dunia cita untuk mengatasi dunia nyata,
bahkan bila memang diperlukan , dengan jalan
menembus-mengisapnya dan mengubahnya sekaligus
menjadi serba - cita serta menguapkan seluruh keberadaannya ".
Demikian Iqbal dalam Lectures on the Reconstruction of
Religous Thought in Islam.
Perbedaan yang menonjol di antara kedua corak
tata kehidupan sosial ini ,
ditemukan pula pada sikap masing-masing corak
terhadap ilmu pengetahuan.
K.G. Saiyidain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar