Kamis, 19 November 2015

IQBAL.

PENDIDIKAN WATAK.

"Faqr dapat dilukiskan sebagai semacam "ascetisme" ("zuhud")
 di bidang intelektual dan emosional yang tidak memalingkan diri
 dari dunia sebagai sumber kejahatan dan penyelewengan , 
 melainkan memanfaatkan dunia itu dalam rangka pencapaian 
 maksud-maksud baik , penuh makna dan berbobot nilai.
 Jiwa "faqr" membuat manusia menjadi semacam perisai 
 yang melindungi pemegangnya dalam setiap langkahnya.

"Di saat jaya maupun masa nestapa
  "Faqr" itu penaka perisai
 Pendukung dan pelindung
 Pejuang berhati murni."

Pada saat jaya dan berkuasa ,"Faqr" itu ibarat perisai yang melindungi
pribadi yang memilikinya dari sikap sombong berpuas diri.
Dalam suasana ketergantungan politik yang serba tidak sehat ,
"Faqr" memungkinkan pribadi tersebut untuk dengan tegas menolak 
segala bujuk rayu , suap, dan tipu muslihat penguasa yang bermaksud 
untuk secara sinis merusak integritas watak fihak yang terdesak.

Selanjutnya Iqbal mendefinisikan istilah "faqr" itu 
dengan mempertentangkannya dengan isolasi diri sebagaimana ada
kalanya dianjurkan oleh beberapa pemuka agama, sikap seperti itu
dipandang Iqbal sebagai menghindar dan melarikan diri dari kenyataan :

"Sikap menghindar dari dunia dan materi
  bukan tujuan dari "zuhud" yang murni
  Zuhud justru berarti penaklukan langit dan bumi !
  Yang hanya punya duka dan nestapa !
  Bangsa yang tak punya keberanian seperti Timur
  Tak 'kan mampu memupuk dan menempa.
  Manusia berjiwa "Faqr"
  Dan tak 'kan pula mampu menaklukkan penjajah !"

K.G. Saiyidain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar