PENDIDIKAN WATAK.
"Faqr dapat dilukiskan sebagai semacam "ascetisme" ("zuhud")
di bidang intelektual dan emosional yang tidak memalingkan diri
dari dunia sebagai sumber kejahatan dan penyelewengan ,
melainkan memanfaatkan dunia itu dalam rangka pencapaian
maksud-maksud baik , penuh makna dan berbobot nilai.
Jiwa "faqr" membuat manusia menjadi semacam perisai
yang melindungi pemegangnya dalam setiap langkahnya.
"Di saat jaya maupun masa nestapa
"Faqr" itu penaka perisai
Pendukung dan pelindung
Pejuang berhati murni."
Pada saat jaya dan berkuasa ,"Faqr" itu ibarat perisai yang melindungi
pribadi yang memilikinya dari sikap sombong berpuas diri.
Dalam suasana ketergantungan politik yang serba tidak sehat ,
"Faqr" memungkinkan pribadi tersebut untuk dengan tegas menolak
segala bujuk rayu , suap, dan tipu muslihat penguasa yang bermaksud
untuk secara sinis merusak integritas watak fihak yang terdesak.
Selanjutnya Iqbal mendefinisikan istilah "faqr" itu
dengan mempertentangkannya dengan isolasi diri sebagaimana ada
kalanya dianjurkan oleh beberapa pemuka agama, sikap seperti itu
dipandang Iqbal sebagai menghindar dan melarikan diri dari kenyataan :
"Sikap menghindar dari dunia dan materi
bukan tujuan dari "zuhud" yang murni
Zuhud justru berarti penaklukan langit dan bumi !
Yang hanya punya duka dan nestapa !
Bangsa yang tak punya keberanian seperti Timur
Tak 'kan mampu memupuk dan menempa.
Manusia berjiwa "Faqr"
Dan tak 'kan pula mampu menaklukkan penjajah !"
K.G. Saiyidain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar