Sabtu, 21 November 2015

IQBAL.

TATA KEHIDUPAN SOSIAL ISLAM.

Pandangannya ini baru merupakan satu sisi dari keseluruhan 
pandangannya dan merupakan suatu argumen untuk tidak menolak
masa lalu yang sudah lewat.
Di samping pandangan tersebut Iqbal mempunyai pula alasan-alasan 
yang positif untuk menerima dan menyetujui lembaga ke-Islaman 
yang dipandangnya sangat besar nilainya bagi abad modern dewasa ini.
Ketika kepadanya dilontarkan kritik bahwa ia mempersempit pandangan
tentang kemanusiaan menjadi pandangan dunia Islam , Iqbal menukas :

"Tujuan saya menggubah puisi yang ditulis dalam bahasa Parsi itu 
  bukanlah untuk memberikan pembelaan ("pleidooi") bagi Islam.
  Saya menaruh minat yang besar sekali untuk mengkaji dan meneliti
  suatu tata kehidupan sosial yang lebih baik.
  Dalam pencarian ini sungguh tidak mungkin untuk mengingkari 
  suatu sistem sosial yang aktual, yang tujuan utamanya adalah
  untuk menghapus segala perbedaan bangsa , kasta dan warna."

Iqbal sangat mengharapkan bahwa tata kehidupan sosial 
di masa mendatang akan dibina atas dasar fundasi kemanusiaan 
yang sangat luas, yang menolak perbedaan bangsa, tingkatan atau kasta
daan warna kulit. 
Itulah sebabnya mengapa ia menyambut gembira dan kemudian 
menda'wahkan nilai-nilai sosial yang terkandung dalam ajaran Islam.

Sebab - menurut Iqbal - nilai-nilai tersebut merupakan benteng tangguh 
terhadap gelombang pasang rasionalisme dan nasionalisme.

Dan disamping itu ia masih mempunyai alasan lain.
Yaitu bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam sejarah Islam itu
memberikan jaminan dan harapan akan lahirnya suatu masyarakat
yang bertopang pada prinsip-prinsip kesamaan, keadilan sosial dan
kekeluargaan umat manusia.

K.G. Saiyidain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar