Dilihat selintas nampak agak jauh untuk menjabarkan kandungan
filsafat Iqbal mengenai pendidikan ini kepada apa yang disebut
"Metoda Proyek".
Keduanya seperti berjalan sendiri-sendiri tanpa saling mengenal .
Akan tetapi ternyata kedua metoda tersebut mengadakan
interpretasi psikologis yang sama terhadap pengalaman.
Menurut Iqbal , gerak kehidupan ditentukan oleh tujuan ,
sedang tersusunnya tujuan itu tidak mungkin lolos dari
pemikiran dan intelegensi.
Jadi maksud dan tujuan, baik sebagai kecenderungan yang disadari
ataupun tidak , keduanya merupakan pasangan yang selalu menyertai
eksistensi kita yang disadari.
Coba bandingkan pandangan Iqbal mengenai pendidikan ini dengan
dengan pandangan yang telah memiliki otoritas, sebagaimana
dikemukakan oleh seorang eksperimentalis Amerika , sebagai berikut :
"Seorang ekperimentalis menganggap manusia itu hidup dalam suatu
dunia yang merupakan acuan dari keadaan yang reguler dan
yang berubah , dari yang mantap dan yang tidak menentu ,
dari yang stabil dengan yang labil".
Pendeknya ,
manusia hidup dalam suatu dunia yang menuntut aktivitas yang
inteligen dan terarah apabila ia mengharapkan pengalaman
yang memuaskannya...... dan syarat yang memungkinkan belajar
untuk berbuat secara inteligen ialah kebebasan
untuk menyatakan diri dalam kegiatan yang terarah kepada sasaran.
Pendidikan intelektual hanya akan mempengaruhi kehidupan kita
secara efektif apabila memperhitungkan karakteristik kehidupan
dan pengalaman yang inteligen serta terarah kepada sasarannya.
K.G. Saiyidain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar