Senin, 02 November 2015

IQBAL.

PERTUMBUHAN INDIVIDUALITAS.

Bagi Iqbal , 
".....kebaikan itu bukan sekedar sesuatu  yang didorongkan dan  
 dipaksakan , kebaikan ialah penyerahan diri yang tulus bebas 
 kepada citra susila dan hanya timbul dari kesediaan ego 
 untuk berpartisipasi .
 Seseorang yang seluruh gerak-langkahnya ditentukan dari luar
 tidak akan menghasilkan kebaikan .
 Dengan demikian jelaslah bahwa kebebasan merupakan prasyarat
 bagi kebaikan".

Kutipan di atas mengajukan dua prinsip penting yang mendasari 
pendidikan moral.

Pertama : 
Pendidikan  tidak akan menghasilkan atau menstimulasi tingkah-
laku susila yang memadai dengan hanya menyodorkan seperangkat
motto yang telah siap pakai , dan diharapkan ditelan mentah-mentah
tanpa kunyah untuk kemudian dituangkan ke dalam pelaksanaan 
secara otomatis masinal oleh siswa.

Moralitas mencakup pemilihan dan kemauan bebas.
Orang hanya akan melaksanakan seperangkat nilai secara efektif 
dan pribadi dengan penuh kesadaran bahkan mungkin dengan
pengorbanan melalui penghayatan perangkat nilai tersebut
secara pribadi.
Untuk ini diperlukan suatu tahapan kebebasan tertentu.
Tanpa didahului penghayatan nilai seperti itu, yang didapatnya
melalui pertimbangan dan perhitungan yang matang dalam tautannya
dengan kehidupan sosial sehari-hari , slogan-slogan susila yang serba 
teoritis tidak mungkin ditranformasikan ke dalam tindakan yang lahir
karena motivasi yang kuat dan sehat serta berkelanjutan.

Kedua :
Kutipan dimaksud di atas menggarisbawahi pula pertautan yang mantap
antara perbuatan sosial dengan perbuatan susila.

Moralitas tidak mungkin dipelajari dan diajarkan  dalam suatu 
pengasingan atau isolasi.
Perbuatan susila muncul dari 
"kesediaan ego untuk berpartisipasi dan berkooperasi".
Implikasinya, sekolah hendaknya dibekali dengan keempatan 
yang cukup dan penuh  untuk terjun ke dalam kehidupan sosial  
guna mendapatkan pengalaman dan penghayatan sosial.

Motivasi yang sehat yang digalinya dari kehidupan masyarakat
sekitar hendaknya dimafaatkan sekolah dalam menjalankan 
roda kegiatannya sehari-hari.
Segala kegiatan pendidikan yang memperkenalkan berbagai motif
dan metoda sosial ke sekolah serta memperluas ruang lingkup
pekerjaan yang telah dilaksanakan akan dapat "mensusilakan"
proses pendidikan.
Oleh karena itu kegiatan sedemikian sangat menguntungkan.

K.G. Saiyidain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar