Minggu, 15 November 2015

IQBAL.

PERANAN INTELEK DAN INTUISI.

Bahkan pandangan Iqbal lebih jauh lagi.
Ia beranggapan bahwa penguasaan alam semesta melalui pengetahuan
masih mempunyai makna yang lebih dalam lagi .

Sebenarnya , segala kegiatan pencaharian pengetahuan dan ilmu,
pada hakekatnya merupakan ibadat pula.
Seorang peneliti dan penyelidik alam secara ilmiah dapat digolongkan 
sebagai "seorang yang sedang melalui penghayatan mistik , 
sebagaimana dilakukan seorang abdi ".

Oleh karena itu baiklah kita kembali kepada pertanyaan 
yang diajukan dimuka.
Apakah sebabnya Iqbal mengajukan protes terhadap 
pengutamaan intelek ?

Jawaban terhadap pertanyaan ini hendaknya untuk sebagian 
dicarikan dalam kecenderungan alam fikiran filsafat yang aktual,
dan untuk sebagian lagi dalam situasi sosio-politik dewasa ini .

Kedua bidang ini amat dipengaruhi oleh kemajuan alam materialisme 
pada abad terakhir ini, disatu fihak,dan dilain fihak oleh hasil kemajuan
ilmu pengetahuan modern , sehingga mengabaikan - kalau tidak
mengingkari sepenuhnya - nilai-nilai yang bertautan dengan intuisi,
Cinta (dalam pengertian yang diajukan Iqbal) serta demikian pula 
penghayatan religius.
Bahwa Iqbal dengan tandas menekankan peranan Kalbu 
dalam memahami dan mengerahkan kehidupan , dimaksudkannya
untuk mendapatkan keseimbangan di antara aspek-aspek yang saling 
mengisi dan yang tidak dapat diabaikan dalam kehidupan  manusia ini, 
dewasa ini melanda kehidupan di dunia Barat.

"Intelek hanyalah belenggu yang mengikat kaki abad ini 
  Di manakah gerangan gelora semangatku !
  Bila kau ingin tahu rahasianya,
  Galilah alam semesta dengan mata Cinta !
  Dalam sorotan pengamatan intelek 
  Alam semesta hanya tampil sebagai
  ilusi dan fatamorgana !"

K.G. Saiyidain.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar