AWALUDDIN MA'RIFATULLAH
"Artinya awal agama itu mengenal Allah".
Dengan apa Allah dikenal?
Dengan tiga perkara :
- Pertama tahu akan "TUBUH".
- Kedua tahu akan "HATI".
- Ketiga tahu akan "NYAWA".
Ada berapa pembagian tubuh?
Tubuh dibagi tiga :
- Pertama tubuh yang kasar.
- Kedua tubuh yang halus.
- Ketiga tubuh yang bathin.
Maksud tubuh kepada hati.
Maksud hati kepada nyawa.
Maksud nyawa kepada Allah.
Berapa jalan manuju kehadirat Allah?
Jalan menuju kehadirat Allah itu ada empat :
- Pertama jalan SYARIAT.
- Kedua jalan TARIKAT.
- Ketiga jalan HAKIKAT.
- Keempat jalan MAKRIFAT.
SYARIAT: Tubuh yang kasar.
TARIKAT: Tubuh yang halus.
HAKIKAT: Tubuh yang batin.
MAKRIFAT: Tubuh yang hissi.
SYARIAT : "JADI TUBUH".
TARIKAT : "JADI HATI".
HAKIKAT: "JADI NYAWA".
MAKRIFAT: "JADI RAHASIA".
SYARIAT: Zikirnya "LAA ILAHA ILLALLAH".
TARIKAT: Zikirnya "ALLAH ALLAH".
HAKIKAT: "HU… ALLAH".
MAKRIFAT: Zikirnya... "Tiada berhuruf, tiada bersuara,
lenyap selenyap-lenyapnya, karam sekaram-karamnya…".
SYARIAT: Adalah jalan tubuh,
Tahu ketiadaan tubuh kita lahir dan bathin, zahirnya tubuh batinnya anggota.
TARIKAT: Adalah jalan hati,
Tempat bergantung baik dan jahat, lahir dan batin.
Zahirnya akal, bathinnya ingat kepada Allah.
HAKIKAT: Adalah jalan nyawa. Pencari jalan kepada Allah, lahir dan batin.
Zahirnya angin bathinnya Muhammad.
MAKRIFAT: Adalah jalan rahasia Allah yang punya kendali lahir dan bathin.
Zahirnya Muhammad batinnya Allah.
SYARIAT : Kalau mati kuburnya "Dapat dibumi yang tak berpijak".
TARIKAT : Kalau mati kuburnya "Dapat dilangit tak berbintang".
HAKIKAT : Kalau mati kuburnya "Dapat diangin yang tak berhembus"
MAKRIFAT : kalau mati kuburnya "Dapat dilaut yang tak berombak".
MATI SYARIAT : Mati TABI’I namanya.
MATI TARIKAT : Mati MAKNAWI namanya.
MATI HAKIKAT : Mati SURI namanya.
MATI MAKRIFAT : Mati HISSI namanya.
MATI TABI’I :
Yaitu mati panca indra yang lima,
seluruh anggota tubuhnya secara lahir dan batin telah membaca Allah Allah dan
suara alam ini seolah berzikir dan terdengar membaca kalimat Allah Allah,
berzikir dengan sendirinya,
hingga yang tinggal hanyalah rasa rindu terhadap Allah.
Orang yang telah merasakan mati Tabi’i itulah
orang yang telah sampai dengan Rahmat Allah
pada maqam tajalli Af’alullah
(nyata perbuatan Allah SWT).
MATI MAKNAWI :
Yaitu merasakan dirinya lahir dan batin telah hilang dan
seluruh alam ini telah lenyap semuanya,
yang ada hanyalah kalimat Allah Allah semata-mata
dimanapun ia memandang,
kalimat Allah yang ditulis dengan Nur Muhammad.
Orang yang telah merasakan mati maknawi itulah
orang yang telah sampai dengan rahmat Allah
pada maqam Asma Allah SWT, atau biasa disebut
maqam Tajalli Asma (nyata nama Allah SWT),
nama dengan yang punya nama tidak terpisahkan sedikitpun.
”Dengan nama Allah SWT,
yang tidak memberi mudarat/binasa dilangit dan dibumi dan
Dia maha mendengar lagi maha mengetahui”.
MATI SURI :
Yaitu didalam perasaan orang itu telah lenyap segala warna-warni,
yang ada hanya Nur semata-mata, yakni
Nurullah,
Nur Dzatullah,
Nur Sifatullah,
Nur Asma Allah,
Nur Af’alullah,
Nur Muhammad,
Nur Baginda Rosulullah,
Nur Samawi,
Nur ‘Ala Nur.
Inilah orang yang telah diberi pelita oleh Allah untuk meluruskan jalannya.
Orang yang telah merasakan mati suri itulah
orang yang telah sampai dengan rahmat Allah
pada makam Tajalli Sifattullah
(Nyata Sifat Allah).
MATI HISSI :
Yaitu dalam perasaannya telah lenyap kalimat Allah,
dan telah lenyap pula seluruh alam ini secara lahir dan batin, dan
telah lenyap pula Nur yang tadinya terang benderang,
yang ada dan dirasakannya adalah Dzat Allah SWT,
bahkan dirinya sendiripun dirasakannya hilang musnah,
ia telah dibunuh Allah SWT. Dan dialah sebagai gantinya.
Firman Allah SWT didalam Hadist Qudsi :
“Bahwasanya hamba-Ku,
apabila AKU telah kasihi,
AKU bunuh ia,
lalu apabila telah AKU bunuh,
maka AKUlah sebagai gantinya”.
Maka langkahnya seolah-olah langkah Allah.
Pendengarannya, pendengaran Allah.
Penglihatannya, penglihatan Allah.
Geraknya, kehendak Allah.
Perbuatannya, perbuatan Allah.
Orang yang telah mendapat mati hisi,
ia akan melihat Allah SWT dalam perasaannya.
Firman Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 115 :
“Timur dan barat kepunyaan Allah SWT,
kemana kamu menghadap, maka disanalah ada wajah Allah”.
Surat An-Nisa ayat 126 :
“Dialah Allah yang awal, dan
Dialah yang zhahir dan
Dialah Allah yang batin”.
Orang yang telah merasakan mati hissi,
itulah orang yang telah sampai dengan Rahmat Allah SWT
pada maqam Tajalli Dzat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar