Senin, 16 November 2015

JIWA

Sebutan dalam proses perjalanan-nya :
Berawal dari Noktah = Roh Nabati
Segumpal darah = Roh Jamadi 
Segumpal daging = Roh Wajdi .
Bergerak = Roh Hayati 
Dilahirkan = Roh Hayawani 
Menyusu = Roh Nafsani 
Berbicara = Roh Insani 
Berakal = Roh Nurani 
Remaja = Roh Ruhani 
Dewasa = Roh Rahmani 
Berumur 40 tahun = Roh Jamali 
Sudah tua = Roh Kulli 
Mati (ma’nawi) = Roh Ma’nawiah 
Di dalam kubur = Roh Rabbani 
Bangkit dari kubur = Roh Illahiyah 
Mengenal salah satu dari itu = Roh Ruhul Arwah

Semua ini mengikuti ROH IDHAFI
……………<||>……………
Alloohummaghfirlii khothiiatii wajahlii, wa isroofii fii amrw, wamaa annta 
a'lamu bihi minnii. Alloohummaghfirlii jaddii wahazlii, wa khothoii, wa 
'amdi, wa kullu dzaa lika 'inndii. Alloohummaghfirlii maa qoddamtu, wa 
maa akhkhortu, wa maa asrortu, wa maa a'lanntu, wa maa annta a'lamu 
bihii minnii anntal muqoddim«, wa anntal muakhkhirw, wa annta 'alaa kulli 
syai ing qodiir.
Artinya:
"Ya Allah ampunilah aku yakni kesalahanku, kebodohanku, 
keterlaluanku dalam segala hal, serta apa pun yang Engkau lebih 
mengetahuinya daripada aku.
Ya Allah ampunilah aku yakni dosa 
yang telah lalu, dosa yang akan datang, dosa yang aku lakukan 
dengan sembunyi-sembunyi, dosa yang aku lakukan dengan terang-
terangan, dan segala dosa yang mana Engkau lebih mengetahuinya 
daripada aku.
Engkau adalah Dzat yang mendahulukan, dan Engkau 
adalah Dzat yang mengakhirkan, serta Engkau adalah yang 
mengetahui segala sesuatu.” (Riyadlus Sholihin II : 350)
— bersama Vika Andrianie dan 10 lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar