PERANAN INTELEK DAN INTUISI.
Manusia modern yang memang memiliki kekuasaan namun miskin
akan visinya sendiri, dilukiskan Iqbal dengan indah dalam sajak-sajak
nya sebagai berikut :
"Cinta telah ditolaknya mentah-mentah
Sedang intelek telah menggigitnya bak ular bertuba,
Ia telah gagal menempatkan intelek di bawah naungan Cinta.
Perjalanan bintang berhasil dilacak
Namun lorong yang dilalui citranya sendiri
Ia kehilangan jejak !
Ia telah terperangkap dalam jerat ilmu pengetahuan,
Dan tak mampu membedakan mana buruk mana baik,
Ia telah berhasil mengurai sinar matahari
Tapi gagal menggapai secercah sinar hidup sendiri ."
Posisi manusia yang begitu ironis itu telah benar-benar menyadarkan
Iqbal akan masa depan kemanusiaan.
Dalam pengantar "Matsnawi"-nya yang berjudul
"Apa yang harus Diperbuat Bangsa-bangsa Timur ? ",
Iqbal mengutarakan sebagai berikut :
"Aku sedang membangun armada baru
dari Kerajaan Cinta
Sebab Baitul Haram sedang terancam
di obrak-abrik revolusi intelek !
Aku berhasil meraih posisi tinggi ini
Sehingga sempat mengajak intelek
Turut menempuh perjalanan ke tepat suci ini !
Jangan kau anggap intelek tidak punya peranan
Tapi dalam segala hal, Keputusan....
Selalu berada di Mata Iman !"
K.G. Saiyidain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar