Senin, 16 November 2015

IQBAL.

PERANAN INTELEK DAN INTUISI.

Mengenai masalah pertautan antara pengetahuan yang diperoleh
intelek dengan pengetahuan yang didapat melalui Cinta atau intuisi,
penulis telah mengajukan pertanyaan khusus kepada Iqbal.
Ia berkenan menjelaskan masalah tersebut dalam surat balasannya
sebagai berikut :

Pada umumnya , saya menggunakan kata "pengetahuan" ("knowledge")
dalam arti "pengetahuan yang didasarkan pada panca indera.
Pengetahuan dalam arti ini , kepada manusia memberikan Kekuasaan,
yang harus ditempatkan di bawah Agama.
Apabila pengetahuan dalam arti ini tidak ditempatkan di bawah Agama ,
ia akan menjelma menjadi kekuatan Syeitan.
Pengetahuan dalam arti ini hendaknya dipandang berfungsi sebagai 
langkah pertama dalam rangka mendapatkan Pengetahuan 
yang sebenarnya, sebagaimana telah saya jelaskan dalam Javid Nama.

Pengetahuan yang sebenarnya itu memang pada tahapan pertamanya 
didapatkan melalui panca indera , namun kemudian dilanjutkan
dengan suatu "penyadaran langsung".
Langkah-langkah selanjutnya tidak dapat dijelaskan dalam tahapan 
kesadaran penuh.

Pengetahuan yang tidak dapat diuraikan dengan kesadaran dan 
yang merupakan puncak Kebenaran disebut juga Cinta atau Intuisi.

Intelek yang dilepaskan kaitannya dari Cinta, akan beralih wujudnya 
menjadi suatu pengacau (bagaikan Syeitan) , sedangkan intelek 
yang dikaitkan dengan Cinta diresapi nilai-nilai Ilahi.

K.G. Saiyidain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar