Jumat, 20 November 2015

IQBAL.

PENDIDIKAN WATAK.

Dalam pada itu mungkin pula ada berbagai fihak yang masih 
meragukannya, akan tetapi keraguannya itu lebih bertopang
pada alasan psikologis , dipertanyakan mereka , 
apakah secara kodrati manusia itu mampu menyangga pola hidup 
yang demikian luhur , bertolak pada pemikiran dan perjuangan 
yang demikian tinggi.

Akan tetapi ada dua hal yang kiranya terlebih dahulu 
perlu dipertimbangkan dengan matang sebelum mengambil keputusan
sehubungan dengan permasalahan tersebut di atas. 

Pertama , 
cita insani yang besar selalu memiliki dinamika yang dahsyat,
bahkan menyerupai suatu pembaharuan yang bukan saja 
mengubah karakter individu-individu tertentu, akan tetapi bahkan 
keseluruhan haluan dari segala bangsa.
Salah satu contoh cara hidup seperti itu ialah yang lahir di Arab 
dan kemudian mengembang dan meluas.
Yang dimaksud ialah alam fikiran yang bertopang dan berpegang
pada ajaran Nabi Besar Muhammad saw, 

Cotoh lain - disukai atau tidak - ialah rekonstruksi raksasa di bidang
kehidupan sosial dan budaya , dalam kehidupan ekonomi, serta 
berbagai upaya untuk menciptakan tipe manusia kooperatif 
"kolektivistik", sebagaimana dapat ditemukan di Uni Sovyet dan 
Republik Rakyat Cina.

Dalam kedua kasus itu dapat ditemukan adanya 
banyak hambatan dan tantangan yang muncul tak terelakkan 
terhadap para pembaharu tersebut. 
Akan tetapi berkat cita baru yang dinamik itu, semuanya 
dapat tersapu bersih sehingga kehidupan selanjutnya 
mendapatkan arah dan makna baru pula.

Kedua.
hendaknya tidak pula dilupakan bahwa suatu lingkungan budaya
dan ekonomi yang direncanakan secara mantap dapat mempengaruhi
perwatakan manusia , bahkan sering memberikan kesan 
mengungguli bakat dan keturunan.

K.G. Saiyidain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar