Jumat, 20 November 2015

IQBAL.

PENDIDIKAN WATAK.

Dalam karyanya Javid Nama , panggilan Ilahi ("Nada -i-Jamal")
mengumandang dari awal hingga akhir, 
mengundang insan Mukmin  untuk melaksanakan "hidup yang baik", 
yang sekaligus menuntut penghayatan dan perwujudan diri , 
dan dalam pada itu sekaligus juga membulatkan diri 
dalam menghormati sesama manusia :


"Atasilah Dunia Timur
  dan tolaklah permainan dunia Barat,
  semua yang serba kuno dan serba baru itu
  tidak senilai sebutir beraspun !

  Dan intan yang telah kaupertukarkan 
  kepada penghuni kegelapan 
  terlalu berharga untuk begitu saja dipercayakan
  bahkan kepada Jibril sekalipun !

  Hidup ialah  memperhatikan diri sendiri,
  Hidup ialah  menciptakan kerangkanya sendiri;
  
  Wahai kelana , peserta kafilah
  melangkahlah bersama sesama,
  tapi bebaskanlah diri dari semua !

  Engkau lebih terang dari bulan purnama ,
  oleh karena itu ...
  Hiduplah cemerlang,
  sehingga setiap noktah
  dapat memantulkan terangmu-benderang !"

Para penelaah alam fikiran Iqbal mungkin tidak dapat melepaskan diri
dari pertanyaan yang timbul :
"  Dapatkah watak insan yang ideal itu benar-benar tercapai ?
   Dapatkah kita mengharapkan bahwa sifat kemanusiaan 
   yang demikian rapuh, jiwanya yang kadang dihinggapi 
   rasa serba enggan dan ototnya lemah-lunak itu, tiba-tiba muncul
   menjelma mencapai tingkatan kepribadian yang demikian tinggi 
   serta perwatakan yang budiman sebagaimana dilukiskan dan 
   diramalkan Iqbal itu ?"

Baiklah kita hampiri sejenak persoalan ini  secara selintas :

K.G. Saiyidain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar