PENDIDIKAN WATAK.
Dalam karyanya Javid Nama , panggilan Ilahi ("Nada -i-Jamal")
mengumandang dari awal hingga akhir,
mengundang insan Mukmin untuk melaksanakan "hidup yang baik",
yang sekaligus menuntut penghayatan dan perwujudan diri ,
dan dalam pada itu sekaligus juga membulatkan diri
dalam menghormati sesama manusia :
"Atasilah Dunia Timur
dan tolaklah permainan dunia Barat,
semua yang serba kuno dan serba baru itu
tidak senilai sebutir beraspun !
Dan intan yang telah kaupertukarkan
kepada penghuni kegelapan
terlalu berharga untuk begitu saja dipercayakan
bahkan kepada Jibril sekalipun !
Hidup ialah memperhatikan diri sendiri,
Hidup ialah menciptakan kerangkanya sendiri;
Wahai kelana , peserta kafilah
melangkahlah bersama sesama,
tapi bebaskanlah diri dari semua !
Engkau lebih terang dari bulan purnama ,
oleh karena itu ...
Hiduplah cemerlang,
sehingga setiap noktah
dapat memantulkan terangmu-benderang !"
Para penelaah alam fikiran Iqbal mungkin tidak dapat melepaskan diri
dari pertanyaan yang timbul :
" Dapatkah watak insan yang ideal itu benar-benar tercapai ?
Dapatkah kita mengharapkan bahwa sifat kemanusiaan
yang demikian rapuh, jiwanya yang kadang dihinggapi
rasa serba enggan dan ototnya lemah-lunak itu, tiba-tiba muncul
menjelma mencapai tingkatan kepribadian yang demikian tinggi
serta perwatakan yang budiman sebagaimana dilukiskan dan
diramalkan Iqbal itu ?"
Baiklah kita hampiri sejenak persoalan ini secara selintas :
K.G. Saiyidain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar