PERANAN INTELEK DAN INTUISI.
Sebagai seorang failasuf yang memusatkan perhatiannya
untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh dan lengkap
tentang Kenyataan (Realitas), Iqbal tidak puas dengan penggunaan
suatu penghampiran yang bersifat fragmentaris , menyebelah dan
intelektualistis , sebab penghampiran semacam itu hanya
menghasilkan tangkapan sesaat yang statis dari kenyataan itu , dan
oleh karenanya kehilangan sifatnya yang seperti mengalir melaju terus.
Pandangan yang memberikan hasil yang kurang lengkap itu ,
diharapkan Iqbal dapat dilengkapi dengan pendekatan lain
yang dipandang mampu mengungkapkan kenyataan itu secara
lebih utuh.
Yang dimaksudkannya adalah pendekatan secara intuisi atau
- dengan peristilahan Iqbal - melalui "pengamatan kalbu".
Sebagai seorang failasuf yang mencurahkan perhatiannya
pada masalah-masalah dunia dewasa ini, Iqbal sangat sadar
akan bahaya dari pemberian tekanan atau aksentuasi yang terlalu
berat kepada sikap mental yang - khususnya di dunia Barat-
menimbulkan akibat yang destruktif dan menyebabkan lahirnya
"pemerasan manusia oleh manusia" yang tiada bandingannya.
K.G. Saiyidain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar