Senin, 16 November 2015

IQBAL.

PERANAN INTELEK DAN INTUISI.

Sebagai seorang failasuf yang memusatkan perhatiannya 
untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh dan lengkap
tentang Kenyataan (Realitas), Iqbal tidak puas dengan penggunaan
suatu penghampiran yang bersifat fragmentaris , menyebelah dan
intelektualistis , sebab penghampiran semacam itu hanya 
menghasilkan tangkapan sesaat yang statis dari kenyataan itu , dan
oleh karenanya kehilangan sifatnya yang seperti mengalir melaju terus.
Pandangan yang memberikan hasil yang kurang lengkap itu ,
diharapkan Iqbal dapat dilengkapi dengan pendekatan lain 
yang dipandang mampu mengungkapkan kenyataan itu secara 
lebih utuh. 
Yang dimaksudkannya adalah pendekatan secara intuisi  atau 
- dengan peristilahan Iqbal - melalui "pengamatan kalbu".

Sebagai seorang failasuf yang mencurahkan perhatiannya 
pada masalah-masalah dunia dewasa ini, Iqbal sangat sadar 
akan bahaya dari pemberian tekanan atau aksentuasi yang terlalu
berat kepada sikap mental yang - khususnya di dunia Barat- 
menimbulkan akibat yang destruktif dan menyebabkan lahirnya
"pemerasan manusia oleh manusia" yang tiada bandingannya.

K.G. Saiyidain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar