PERTUMBUHAN INDIVIDUALIATAS.
Bagi Iqbal tidak ada sikap hanya menunggu dan berdiam diri.
Kehidupan menuntut perjuangan yang terus menerus bagi setiap orang
dalam setiap keadaan.
Sehubungan dengan pandangannya inilah kita temukan pada Iqbal
berbagai ungkapan kekaguman terhadap tokoh-tokoh yang menunjukkan
vitalitas , terhadap mereka yang seluruh hidupnya penuh tindakan dan
kegiatan, termasuk para penakluk serta penguasa besar, bahkan juga
tokoh-tokoh seperti Mussolini .
Kekagumannya yang meluap-luap terhadap mereka itu kadang-kadang
menimbulkan salah pengertian tentang sikap Iqbal yang sesungguhnya,
sehingga oleh sementara fihak ia dituduh mempunyai kecenderungan
fasis.
Padahal apabila pernyataan-pernyataan nya dikaji dengan seksama
dalam keseluruhan kandungan alam fikirannya, akan jelaslah
betapa tuduhan-tuduhan seperti itu sama sekali tidak layak.
Penelaahan yang mendalam tentang alam fikiran Iqbal
akan menunjukkan bahwa pandangan politis-nya terhadap
tokoh-tokoh seperti itu tidaklah sebagaimana dituduhkan mereka
terhadapnya.
Walaupun memang patut disadari bahwa seorang pujangga
dalam pengungkapan fikirannya tidak sama dengan cara penulis sejarah
dan politik membentangkan uraiannya.
Sesuatu yang menyentuh jiwa , pada seorang pujangga akan menggugah
penghayatan yang memuncak dan melahirkan pernyataan yang meluap
pula dan hal ini belum tentu menunjukkan penghargaan ataupun
pemujaan terhadap keseluruhan pribadinya.
Iqbal tidak mengagumi tujuan hidup atau tata nilai yang mereka anut,
ia hanya mengagumi dinamika yang menjiwainya sehingga
memungkinkan mereka - dengan kemauan yang menggelora-
mampu menghadapi dan mengatasi segala hambatan yang mereka temui
serta menunjukkan kemampuan untuk bertindak.
Penjelasan di atas ini tidak dimaksudkan semata-mata dengan maksud
untuk melakukan pembelaan mati-matian terhadap Iqbal, melainkan
hanya membentangkan bahwa memang demikianlah tafsiran yang
sebenarnya dari keseluruhan alam fikirannya.
K.G. Saiyidain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar