Minggu, 08 November 2015

IQBAL.

KESERASIAN JASMANI DENGAN ROHANI.

Para penganut faham materialisme dan biologisme yang berpandangan 
picik mungkin saja menolak apa yang dalam al-Qur'an disebut 
"Alam-Anfus" (alam jiwani) , akan tetapi mereka tidak akan 
mendapatkan dukungan dari ahli filsafat manapun,
juga tidak dari ahli fikir ilmiah yang telah mencapai tahapan 
yang lebih tinggi.

Para ilmuwan ("sicientist") akhir-akhir ini - dengan penuh kekaguman-
telah menemukan , bahwa materi  yang semula dikenal sebagai benda
padat semata , ternyata dapat mereka ubah wujudnya menjadi enersi 
atau elektron , atau 
" lebih merupakan semacam proyeksi dari kesadaran si pengamat" saja.

Di antara para ilmuwan tersebut tumbuhlah kecenderungan 
untuk menerangkan benda material itu ke dalam peristilahan 
yang tak dapat digolongkan ke dalam kategori "materi" sama sekali.

Sebaliknya, kaum idealis yang ekstrim mungkin saja 
menolak mengakui realita sebagai "Alam-i-Afaq" (alam bendawi) .
Akan tetapi sulitlah mengesampingkan (menolak) kenyataan
yang tidak dapat dipungkiri , yaitu bahwa materi itu - dalam rangka
kehidupan praktis - memang ada karena itu harus diperhitungkan 
dalam setiap pola pendidikan ang tidak bersifat menyebelah.

Bagi pendidik yang serius muncul persoalan yang mempunyai 
jangkauan praktis yang jauh , yaitu :

- Apakah sesungguhnya makna realita bagi  kehidupan manusia ?
- Sekiranya , keduanya harus diperhitungkan , 
   apakah ia harus lebih menitikberatkan perhatiannya 
   kepada nilai spiritual atau kepada kebutuhan dan tuntutan 
   kehidupan material ?

K.G. Saiyidain.
  





Tidak ada komentar:

Posting Komentar