Berikut ini adalah beberapa pointers tentang Psikologi Islam sejauh yang saya pahami,
1. Objek studi Psikologi Islam tidak berbeda yaitu "manusia" dengan segala dinamikanya.
2. Perbedaan mendasarnya adalah bahwa Psikologi Islam percaya bahwa
manusia adalah ciptaan Allah dan tidak bisa melepaskan diri dari-Nya
dan akan kembali kepada-Nya.
Menurut saya ini adalah yang saya sebut sebagai Paradigma Tauhid.
3. Dengan paradigma Tauhid tersebut maka perspektif tentang kehidupan jadi berbeda.
Pusat atau center dari kehidupan manusia tidak lagi "self", melainkan Allah.
Konsekuensinya adalah bahwa segala konsep tentang self oriented psychology
harus dikritisi dan direkonstruksi secara teoritis.
4. Psikologi Islam tidak menafikan aliran-aliran lain tetapi merekonstruksi dan
mengintegrasikan serta melangkapi teori-teorinkonvensional
menjadi sebuah teori yang holistik integratif dan dinamik.
Misalnya, teori Freud itu tempatnya adalah pada hawa nafsu manusia.
Teori humanistik itu terletak pada hakekat kebebasan manusia,
teori behavior itu terletak pada interaksi manusia dengan lingkungannya. dan seterusnya.
5. Teori-teori psikologi terus berkembang dan Psikologi Islam juga akan berkembang,
suatu saat akan bertemu.
Sebagai contoh teori Brene Brown tentang vulnerability
sangat sejalan dengan Psikologi Islam,
yang menyimpulkan bahwa sumber kebahagiaan manusia itu adalah
justru ketidakberdayaannya.
Dalam Psikologi Islam ketidakberdayaan itu lebih jelasnya adalah
ketidakberdayaan di hadapan Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar