PERANAN INTELEK DAN INTUISI.
Dalam menafsirkan ketabahan mental dalam peristiwa Karbala,
Iqbal menunjukkan betapa Husein, cucu Nabi saw, diliputi bentuk
tertinggi dari Cinta, mahabbah kepada Ilahi , sehingga memperlihatkan
keberanian yang melebihi taraf insani, mengatasi kekuasaan
yang luar biasa dari kejahatan dan kebatilan yang merajalela di masa itu :
"Mu'min dan Cinta tiada terpisahkan ;
Cinta memungkinkan yang tidak mungkin !
Inti intelek adalah daya tangkapdan ragu,
Sedang inti Cinta ialah Iman dan Keputusan !
Intelek membangun apa yang mungkin dihancurkan,
Sedang Cinta merombak untuk membangunnya kembali !
Semboyan Intelek :
Hiduplah bahagia , penuh kepuasan !
Sedang motto Cinta ialah :
Hiduplah merendah, dan Raih Kebebasan !"
Demikianlah Cinta itu, dalam wujudnya yang tertinggi ,
melahirkan pemusatan perhatian serta peningkatan kekuatan insan
secara tak terbayangkan, sehingga bahkan mampu menembus kematian.
Artinya, dalam puncak perwujudan dirinya, Cinta mampu mengatasi
desintegrasi diri sehingga mencapai kekekalan.
K.G. Saiyidain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar