Minggu, 01 November 2015

” NUR QALBU “- TEHINIK DZIKIR NAFI ITSBAT

Ber-awal NUR itu keluar dari HATI yaitu PERASAAN 
yang merupakan ISTANA MUHAMMAD 
di pancarkan-lah ke PIKIRAN menjadi AKAL 
yang merupakan ISTANA ALLAH 
kemudian dari situ-lah keluar menjadi suatu TINDAKAN 
dan tindakan atau PERBUATAN yang ber-ulang-ulang 
akan menjadi suatu KEBIASAAN dari kebiasaan 
menjadi suatu KARAKTER selanjutnya akan menentukan NASIB orang tersebut.

“ZIKIR NAFI ITSBAT”

Cara Zikir Nafi Itsbat :

(1). Istighfar – 7x = “Astaghfirullaha Robbi Min Kulli Zanbin Wa Atubu Ilaihi”

(2). Niat : 
ini adalah adab, etika dalam berdoa, mohon izin dengan cara menghadiahkan ‘pahala’ bacaan (Al-Fatihah+Qul Huwa Allah) kepada para guru-guru, 
sebut saja mulai guru awal sampai guru akhir, yang sudah dikenal (sebutkan) 
atau yang belum dikenal (bayangkan sejenak), 
mohon keberkahan dari amalan ajaran ini, 
hadiahkan juga ‘pahala’ ini kepada semua leluhur “kramat” 
mulai dari bapak, kakek, dan seterusnya 
(kalau kenal sebutkan kalau tidak bayangkan sejenak) 
dengan segala kerendahan hati ucapkan :

“Ya Allah! 
Dengan izinMu aku hadiahkan “karomah” dari bacaan Fatihah 
dan Qul Hu Allah kepada sekalian arwah para guru, para leluhur yang saya maksudkan”.

Selepas niat langsung baca :

(3). Alhamdu Syarif – 1x = “Surah Al-Fatihah dengan A’uzubillah dan Bismillah”

(4). Qul Huwa Allah – 3x = “Surah Al-Ikhlas dengan Bismillah”

(5) Selepas itu fokus lagi lalu bayangkan hadirnya Maut – 
(Caranya : ucapkan dalam hati, “Aku sudah mati…, 
  rasakan ketika dimandikan orang…, 
  kemudian dikafankan orang…., 
  lalu di-sholat-kan orang…, 
  dan dihantarkan orang jenazah aku kedalam liang lahad…, 
  gambarkan itu semua”)

(6) Buang nafas dan tahan di bawah pusat serta angkat lidah ke langit-langit. 

Hati mengucapkan ‘LA’ sambil menariknya dari pusat naik ke otak 
dan ketika menyebut lafadz ‘ILAHA’ hendaklah membawanya ke arah bahu kanan 
dan ketika menyebut lafadz ‘ILLA ALLAH’ hendaklah dihempaskan ke hati, 
dengan merasakan kesannya terhadap semua Lataif Alam Amar dan Alam Khalaq 
tanpa menggerakkan lidah dan anggota tubuh.

Zikirlah sampai “merasa fana” 
dan ketika hendak melepaskan nafas sambung dengan ucapkan 
MUHAMMADUR RASULULLAH.

(7) Tawajjuhkan diri terhadap hati 
dan hati bertawajjuh kepada Allah Ta’ala. 
Ini adalah Wuquf Qalbi.

8. Senantiasa Muraqabah 
dengan menggambarkan limpahan Faidhz dari Allah Ta’ala jatuh ke hati kita

(9). Sesudah beberapa lama kemudian, 
ucapkan dalam hati dengan rasa rendah diri ucapan “Baz Gasht” yaitu :

Bagi peringkat awal ucapkan :
• “Ilahi Anta Maqsudi Wa Ridhoka Matlubi”
• “Ya Tuhanku! Maksudku hanyalah Engkau dan Keridhoan Mu yang aku harapkan”

Bagi peringkat pertengahan hendaklah menambah ucapan:
“A’tini Mahabbataka Wa Ma’rifataka”
“Karuniakanlah Cinta dan Ma’rifat Mu”

Bagi peringkat tinggi sebelum itu harus diucapkan:
“Taraktu Ad-Dunia wa Al-Akhirah laka A’tini Mahabbataka wa Ma’rifataka”
.“Telah ku lepaskan Dunia dan Akhirat karena Engkau, 
  Karuniakanlah Cinta dan Ma’rifatMu”.

• Wuquf Qalbi dan Baz Gasht adalah di antara syarat-syarat Zikir.

(10) Di dalam satu majelis hendaklah mengerjakan zikir ini sebanyak 2000x sehari 
dalam waktu 2 jam berzikir.

(11) Begitu juga ketika berjalan, berbaring, bangun dan duduk, berwudhu ataupun tidak, setiap waktu dan keadaan hendaklah tetap tekun berzikir sehingga amalan zikir itu 
menjadi sifat yang tertanam dalam hati agar dapat menghasilkan penyucian batin dan menghasilkan Tawajjuh hati dan hadir hati terhadap Allah
.
Demikian, Semoga Allah memberikan Taufiq….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar